Perpisahan SMPN 8 Kota Tangsel, Angkatan 30 Bergelimang Prestasi

Perpisahan SMPN 8 Kota Tangsel, Angkatan 30 Bergelimang Prestasi

  SETU – Menutup tahun ajaran 2017/2018 dengan bergelimang prestasi. SMPN 8 Kota Tangsel menggelar perpisahan angkatan XXX, meluluskan 207 siswa yang digadang-gadang memiliki sejuta prestasi baik akademik maupun non akademik. Wisudah yang disaksikan orangtua siswa tersebut, digelar di Gedung Graha Widya Bakti, Puspitek, Setu, Kota Tangsel, Sabtu (12/5). Diketahui, sehari menjelang perpisahan siswa angkatan XXX masih berjuang mengharumkan nama sekolah di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kota Tangsel. Tidak tanggung-tanggung, dalam ajang bergengsi tersebut 9 siswa SMPN 8 Kota Tangsel meraih 18 emas, 10 perak dan 12 perunggu dari beberapa cabang perlombaan. “Ini hanya prestasi terkini, namun sepanjang angkatan 30 bersekolah. Mereka telah menorehkan banyak prestasi. Baik itu dibidang sains, robotik terbaru meraih juara umum LBB dengan membawa pulang piala mencapai 2,5 meter,” tutur Endang Koeswarini, Kepala SMPN 8 Kota Tangsel. Ia pun mengatakan, siswa maupun lulusan SMPN 8 Kota Tangsel dikenal sebagai generasi yang memiliki integritas tinggi. Dimana sekolah pernah meraih prestasi integritas dari Presiden Joko Widodo. Maka, ia berharap angaktan XXX tak hanya menjadi angkatan yang bergelimang prestasi namun dikenal sebagai angkatan atau penerus yang integritasnya bisa dipertanggungjawabkan. “Pintar itu mudah tapi tak ada gunanya jika menjadi penerus yang berkarakter buruk. Jadilah pensil yang bisa menulis rasa kebahagian kepada orangtua. Atau menjadi penghapus yang mampu menghapus rasa gundah orangtua. Jika tidak bisa jadlah anak-anak yang soleh dan soleha, SMPN 8 Kota Tangsel akan jadi yang terbaik,” seru wanita yang sering disapa Rini. Sementara itu, Bambang Ketua Komite Sekolah menjelaskan untuk kesekian kalinya, perpisahan sekolah dikonsep, dirancang serta diselenggarakann oleh Komite Sekolah. Ia pun menuturkan, 90 persen berlangsungnya perpisahan didanai oleh orangtua siswa. “Sekolah tidak boleh memungut biaya. Dengan itu, kami Komite Sekolah sepakat untuk tetap menyelanggarakan ini untuk anak-anak tercinta. Dalam acara ini, seluruhnya dikonsep oleh orangtua siswa, sedangkan Kepala Sekolah dan guru-guru layaknya tamu. Para siswa telah berjuang tiga tahun sekolah, ujian akhir , belajar dengan kerja keras, maka kami orangtua merasa anak-anak pantas mendapatkan penghargaan melalui kegiatan ini,” tuturnya. (bun)

Sumber: