Prodi Teknik Industri UNPAM, Mengubah Sampah Menjadi Sumberdaya
PAMULANG – Komitmen untuk mengubah paradigma sampah yang menjijikan menjadi suatu nilai sumber daya. Kali ini Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang, Kota Tangsel menggelar Seminar Nasional dengan tema “Solusi Permasalahan Sampah di Tangerang Raya”, di Auditroium, Sabtu (21/4). Menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten dibidangnya. Seperti Nur Mahmudi Ismail, Inisiator Pengolaan Bank Sampah Kota Depok, Nurul Taufiqu Rochman, Ketua Masyarakat Nano Teknologi Indonesia dan Kepala Pusat Inovasi LIPI serta M Abdul Kholiq selaku engineer atau researcher at BPPT. Mulyanto, Direktur The Center for Strategic Development Studies (CSDS) menuturkan dalam mengatasi berbagai permasalahan sampah tidak bisa dilakukan sepotong-sepotong. Namun harus dilakukan dari hulu hingga hilir. Saatnya pemerintah mengubah pola pikir bernuansa lingkungan. “Dengan meminimasi sampah serta maksimasi kegiatan daur-ulang dan pengomposan disertai dengan TPA yang ramah lingkungan. Paradigma baru yang diharapkan dapat mulai dilaksanakan adalah dari orientasi pembuangan sampah ke orientasi daur-ulang dan pengomposan,” jelasnya. Bila konsep pengelolaan sampah terpadu dengan strategi 3-M (mengurangi, menggunakan kembali, mendaur-ulang) dilaksanakan. Maka sampah yang akan masuk ke TPA berupa residu hanya sebesar 15 persen. Sampah yang dapat dikomposkan kurang lebih 40 persen, didaur-ulang 20 persen dan dibakar dengan menggunakan insinerator 25 persen. Bersama UNPAM CSDC sudah bekerjasama dengan mengolah sampah organik menjadi maggot. Merupakan makanan yang terbuat dari sampah-sampah melalui proses kimia hingga menjadi pakan ikan lele. “Kami sudah memiliki lahan untuk budidaya maggot dan ikan lele, dalam waktu dekat akan panen. Jika benar-benar berhasil akan kami share untuk diaplikasikan diberbagai wilayah di Kota Tangsel,” katanya. Sementara itu, Kaprodi Teknik Industri UNPAM Dadang Kurnia mengatakan PKM sudah melakukan pembinaan pengolahan sampah dibeberapa wilayah di Tangerang Raya. Wilayah binaan yang sudah mandiri ialah warga Reni Jaya, Untung Jawa, Mauk dan daerah Witana. “Usai kegiatan ini, kami jajaran dosen maupun mahasiswa semakin yakin untuk jauh lebih peduli terhadap sampah. Maka, PKM akan memperluas jaringan diberbagai kelurahan di Kota Tangsel. Terlebih program maggot hinggal sampah menjadi sumberdaya bernilai,” tuturnya. Prodi Teknik Industri UNPAM akan menyatukan barisan kepada Pemerintah Daerah Kota Tangsel terkait pengolahan sampah. Baik itu membangun kesadaran, mengubah paradigma hingga pembinaan sampah menjadi sumberdaya.(bun)
Sumber: