Lapangan Rengas Tertutup Bangli

Lapangan Rengas Tertutup Bangli

CIPUTAT TIMUR-Pemandangan tak lazim terlihat di Lapangan Rengas, Ciputat Timur. Lapangan yang berstatus aset Kota Tangsel ini, tertutup dengan deretan kios pedagang. Ternyata, kios itu merupakan bangunan liar (bangli). Banyaknya bangunan liar (bangli) di sekitar Lapangan Rengas ini tak hanya membuat kumuh. Namun, di saat jam ramai kerap menjadi penyebab kemacetan. Lurah Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Agus Salim mengakui jika bangunan itu liar. Namun, Agus berkilah tidak bisa menertibkannya dengan alasan semua bangunan milik warganya. Sehingga, ia tidak mungkin membongkar bangunan sebelum menyediakan bangunan baru untuk mereka berjualan. Agus juga mengaku, masyarakat dan Kelurahan Rengas sudah siap membangunkan kios untuk pedagang, tapi terkendala izin dari Pemkot Tangsel belum ada maka, niat itu belum bisa ditunaikan. “Rencana kita akan merelokasi dan memagar agar lapangan tidak terlihat kumuh. Tapi, untuk itu kan perlu tempat. Padahal sudah ada orang yang mau memfasilitasi tempat untuk dibangun kios 2 kali 2 meter persegi sesuai dengan jumlah yang ada yaitu 11 pedagang. Tapi, pemda belum mengijinkan,” ungkap Agus. Agus mengatakan, sebelumnya ia sudah mendapat info jika anggaran untuk pembangunan lapangan Rengas sudah turun pada 2016 lalu. Namun, hingga saat ini belum juga dilaksanakan pembangunannya. “Tahun 2016 sudah turun progres anggaran. Tapi kok belum dilaksanakan. Ini kenapa, udah progres tapi belum lelang. Kita sudah mengusulkan ke pemkot setiap musrenbang tapi belum direalisasikan. Mereka yang berjualan juga saudara-sudara kita, orang asli sini,” kata dia. Ditambahkannya, rencana pembangunan kios untuk 11 pedagang tersebut sebanarnya pihaknya berusaha menertibkan dengan berbagai pertimbangan. Agus menegaskan jika apa yang dilakukan pihaknya bukan untuk mendahului kewenangan Pemkot Tangsel. “Dengan pengurus mau memfasilitasi sudah bagus sekali. Kita memandiri tanpa menggusur mereka dan tanpa menunggu anggaran dari pemda. Soalnya tidak boleh membangun, padahal jika dibangun kios itu tatap milik pemerintah daerah, kita hanya menata saja. Bukan mau mendahuli pemda. Itu kan juga bisa masuk income daerah,” ujarnya, Agus menegaskan kembali jika pihaknya bersama pengurus Kelurahan Rengas siap membangun pagar dan kios untuk keindahan lapangan Rengas. Tanpa mengurangi luas lapangan. “Kita siap tapi, belum dapat izin untuk membangun sendiri dari pemda. Kita menertibkan ini karena memikirkan nasib mereka tanpa mengurangi lebarnya lapangan untuk bermain bola,” tegasnya. Sementara itu, salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya pun mengakui kalau bangunan yang ditempatinya itu memang berdampak kurang baik kemacetan maupun keindahan Lapangan. Ia mengatakan tempat tersebut sudah menjadi mata pencaharian pokok. Jika pun akan direlokasi diharapkan disediakan tempat kembali. “Kalau memang mau bongkar kami sih nggak papa. Tapi, kami butuh tempat untuk mencari nafkah, hal itu tolong dipertimbangkan pemda,” tutupnya. (mg-7/esa)

Sumber: