Jokowi Mendadak Berhenti di Pasar Sentiong

Jokowi Mendadak Berhenti di Pasar Sentiong

SERANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Provinsi Banten, Rabu (14/3). Dari Jakarta, mobil rombongan Jokowi melintasi Kabupaten Tangerang menuju Kabupaten Serang. Saat melewati Pasar Sentiong, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Jokowi mendadak memerintahkan rombongan untuk berhenti. Dia kemudian turun menyapa pengunjung pasar. Pengawal dan beberapa pejabat ikut turun dan berjalan di sekitar pasar. Warga dan pengunjung pasar spontan mendekat dan berusaha berjabat tangan dengan Jokowi. Dialog singkat mengalir antara warga dan presiden. Di kesempatan itu, Jokowi membagi-bagikan syal dan suvenir kepada warga. Jokowi dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke lokasi tujuan yakni di Pondok Pesantren An Nawawi, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang. Di sana dia meresmikan Bank Wakaf Mikro. Kemudian, meresmikan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan penyerahan sertifikat tanah. Pantauan Tangerang Ekspres, Presiden meresmikan Bank Wakaf Mikro di Pondok Pesantren An Nawawi sekira pukul 11.00 WIB. Setelah peresmian tersebut, Jokowi berangkat menuju Kota Serang untuk menyalurkan program serta penyerahan sertipikat tanah. Dalam peresmian tersebut hadir Pimpinan Ponpes An Nawawi KH Ma'ruf Amin, Gubernur Banten Wahidin Halim, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, serta sejumlah menteri Kabinet Kerja seperti Menteri Sosial Idrus Marham. Menurut Jokowi, Bank Wakaf Mikro tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin berusaha mikro, seperti berjualan gorengan, nasi uduk, dan sembako. Bantuan pinjaman paling sedikit Rp1 juta dengan dikenai biaya administrasi tiga persen per tahun. “Bank ini dapat dikatakan tidak membebani sama sekali, berbeda dengan bank lainnya seperti bank konvensional sekarang bunganya 12 persen, apalagi ke rentenir bisa 40 hingga 60 persen. Ini yang harus dicegah agar lingkungan pesantren dapat memberikan manfaat ekonomi juga kepada umat yang berada di lingkungan pesantren,” katanya kepada awak media seusai peresmian. Jokowi mengatakan perekonomian masyarakat yang berada di bawah perlu diperhatikan. Hadirnya Bank Wakaf Mikro itu diharapkan sebagai jawaban dari keluh kesah masyarakat. “Ekonomi di bawah harus dikasih ruang karena ada yang ingin pinjam tapi tidak punya agunan. Kalau perbankan konvensional mesti ada administrasi agunan, dan jaminan, untuk itu di bank ini segmen itu tidak masuk,” ujarnya. Terkait penyerahan sertipikat tanah, kata Jokowi, itu didasarkan pada hasil pantauannya ke setiap desa dan perkampungan di seluruh Indonesia yang selalu ada permasalahan terkait sengketa tanah dan lahan. Hal itu lantaran dari 126 juta bidang lahan yang harus disertifikatkan hingga akhir tahun 2017, baru mencapai 51 juta. “Separo juga belum, di Provinsi Banten juga sama, tapi saya sudah perintahkan kepada Pak Menteri BPN (Sofyan Djalil) agar Banten ini, tahun 2023 semua bidang tanah harus sudah bersertifikat, janjian saya ke Pak Menteri. Dulu kalau setahun itu cuma 500 ribu, dan saya sudah perintahkan tahun lalu untuk mengeluarkan sertipikat tanah 5 juta, alhamdulillah bisa keluar,” kata mantan Walikota Surakarta ini. Tahun ini, kata Jokowi, dirinya juga meminta kepada Menteri BPN untuk mengeluarkan sertipikat tanah sebanyak 7 juta. “Tahun depan harus keluar 8 juta sertipikat tanah. Kalau target itu tidak bisa diselesaikan, urusannya hanya dua, diganti atau dicopot, dan Pak Menteri juga begitu kepada anggotanya yang di daerah, karena kalau tidak seperti itu sertipikat itu tidak akan selesai-selesai,” ujarnya. Pimpinan Ponpes An Nawawi Tanara, KH Maruf Amin mengatakan dirinya memiliki sekolah untuk ahli agama dengan jenjang madrasah tsanawiyah (MTs), madrasah aliyah (MA) serta Sekolah Tinggi Ilmu Fiqh (STIF). Dengan adanya Bank Wakaf Mikro tersebut, muridnya dapat mempraktikkan ilmu yang telah dipelajarinya. “STIF ini diarahkan ke fiqh, muamalat mempelajari fiqh perbankan, pasar modal, asuransi dan sistem ekonomi lainnya. Mereka mengertiilmunya tapi tidak mengerti praktik di lapangan. Terimakasih Pak Presiden telah merespons dengan mendirikan Bank ini,” katanya. Presiden Jokowi juga membagikan 30.387 kartu indonesia pintar (KIP), 9.630 kartu program keluarga harapan (PKH), dan memberikan Bantuan Pangan Non Tunai di Kota Serang sebanyak 16.390 keluarga dengan bantuan senilai Rp21,63 miliar serta bantuan tunjangan kepada 500 guru dari 3.082 guru bersertifikat di Kota Serang. Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan peserta KIP yang dihadirkan sebanyak 1.319 siswa yang terdiri dari 500 siswa SD, 351 siswa SMP, 175 siswa SMA, 188 siswa SMK, dan 105 siswa kesataraan. “Pelajar tingkat SD disediakan dana bantuan sebesar Rp450 ribu per tahun. Pelajar SMP disediakan Rp750 ribu. Sedangkan untuk tingkat SMA maupun SMK, disediakan dana bantuan sebesar Rp1 juta,” katanya. Menurut dia, presiden juga menyalurkan 9.603 kartu PKH dengan total bantuan senilai Rp18,18 miliar dalam empat tahap. Tahap pertama hingga tiga Rp500 ribu, sementara tahap ke empat Rp395 ribu. “Itu pembagiannya,” katanya. (mg-03/tnt/bha)

Sumber: