Galang Dana Lewat Sampah, Hasilnya Disumbang ke Baznas

Galang Dana Lewat Sampah, Hasilnya Disumbang ke Baznas

Penggalangan dana biasanya dilakukan dengan cara menjual barang antik atau konser musik. Bahkan ada juga yang mencari sumbangan dengan turun ke jalan. Tapi ada cara yang beda dari yang biasanya dilakukan, yaitu penggalangan dana melalui sampah. Nah, cara itu yang coba dikerjakan para komunitas pencinta lingkungan yang tergabung dalam Forum Kota Hijau Tangerang. Saat acara Car Free Day (CFD) di Tugu Adipura, Jalan M. Yamin, Minggu (11/3), mereka menggalang dana melalui sampah di lokasi acara. Oktian Jaya Wiguna, selaku Ketua Forum Kota Hijau Tangerang menyampaikan, penggalangan dana melalui sampah ini diharapkan dapat menerapkan pola hidup bersih dan sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. "Kita ingin coba sesuatu yg baru di masyarakat artinya bergeraknya komunitas pemuda. Regenerasi pemuda saat ini supaya gaya hidupnya dapat mengarah ke sayang lingkungan. Caranya mudah, saat melihat sampah langsung pungut dan simpan atau buang langsung ke tempatnya," ujar Oktian. Di sisi lain, kata pria yang akrab disapa Aan, suatu benda yang dianggap tidak penting dan tidak berharga dapat memiliki nilai jual apabila ditangani dengan tepat, khususnya sampah anorganik. Oleh karena itu, ia mengajak dan mengedukasi masyarakat melalui penggalangan dana sampah anorganik. "Kita coba tularkan ke teman-teman, sesuatu yang dianggap tidak berharga buat kita bisa menjadi barang berharga bagi orang lain ketika polanya kita ubah. Sampah anorganik yang tidak kita pedulikan dan dibuang begitu saja, dapat kita olah dan sumbangkan bagi yang membutuhkan," tuturnya. Sisi edukasinya, dari penggalangan dana sampah anorganik, kata Aan, seperti botol air mineral, plastik, kaleng, beling, gelas plastik, memiliki nominal ketika dijual. "Sesuatu yang tidak bermanfaat di masyarakat ketika kita olah bersama-sama, pasti bisa. Selain itu juga mengubah perilaku pola hidup supaya tidak buang sampah sembarangan," paparnya. Kegiatan ini kata Aan, merupakan awal mula pergerakan Forum Kota Hijau. "launching pembukaaan donasi sampah anorganik di Tugu Adipura karena ini merupakan lokasi CFD utama. Hanya saja minusnya jarang orang dari wilayah barat seperti Ciledug atau Karang Tengah ke sini. Intinya kalau mampu kita akan gelar di seluruh CFD yang ada di Tangerang," paparnya. Forum Kota Hijau menggandeng Dinas Lingkungan Hidup untuk bersinergi bersama-sama menciptakan Tangerang bebas dari sampah di Kota Tangerang. Hal ini untuk membuktikan bahwa di Tangerang tidak hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat berpartisipasi aktif dalam menangani sampah. Forum Kota Hijau Tangerang sudah mengajukan kepada DLH untuk menaruh tempat sampah besar di beberapa titik lokasi keramaian. "Rencanayna kita akan taruh di tempat ramai seperti di dekat PMI Kota Tangerang dan kampus Universitas Muhammadiyah Tangerang supaya orang mendonasikan secara langsung dan nantinya, di tempat sampah itu kita berikan poster untuk donasi sampah anorganik," tukas Aan. Ia menerangkan bentuk kerjasama bersama DLH antara lain galang dana melalui donasi sampah anorganik, hingga edukasi pentingnya pola hidup sayang lingkungan. "Untuk donasi sampahnya kita serahkan ke DLH untuk prosesnya dan dijual. Kemudian seluruh hasilnya disumbangkan ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Dana hasilnya nanti dikawal oleh komunitas bersama DLH, supaya transparan dan mencegah ada masyarakat yang berpikiran negatif," tukas Aan. Sementara itu, Buce Gartina, Kepala Bidang Kebersihan dan Penanganan Sampah pada DLH mengatakan, DLH memberikan dukungan berupa kelengkapan sarana dan prasarana seperti stand dalam kegiatan di CFD. "Dinas Lingkungan Hidup tentunya medukung kegiatan-kegiatan masyarakat seperti ini. Kita berharap memang ada tunas-tunas muda yang punya niat baik menjaga lingkungan Kota Tangerang ini," ucap Buce. Lebih lanjut, Buce sangat bersyukur antusiasme masyarakat sangat baik perihal kebersihan di Kota Tangerang. "Kita lihat animo masyarakat ini cukup baik, mudah-mudahan kita bisa bergerak lebih masif lagi dalam menularkan virus-virus mencintai lingkungan Kota Tangerang," pungkasnya.(mg-05)

Sumber: