Media Diminta Tak Tulis ‘Muslim’ di Kasus MCA
![Media Diminta Tak Tulis ‘Muslim’ di Kasus MCA](https://tangerangekspres.disway.id/uploads/UPLOAD-2-62.jpg)
JAKARTA-Wakapolri Komjen Syafruddin meminta anak buanya tak usah lagi mengucapkan kata muslim untuk kelompok penyebar hoaks di media sosial, menyusul terbongkarnya kelompok penyebar hoaks dan ujaran kebencian Muslim Cyber Army atau MCA. “Bahwa yang melakukan ujaran kebencian atau hoaks itu adalah orang yang tidak bertanggung jawab bukan mencerminkan seorang muslim. Makanya saya perintahkan jajaran Polri untuk jangan lagi menyebut Muslim Cyber Army,” tegas dia di Jakarta, Jumat (9/3). Menurut dia, seorang muslim tak akan melakukan hal-hal yang tidak bertanggung jawab. Sehingga dengan menyebutkan kata muslim di kelompok penyebar hoaks adalah sebuah penyesatan. “Itu tidak boleh dan saya perintahkan untuk dihentikan,” tambah mantan Kalemdikpol Polri ini. Bahkan dia meminta kepada media agar tak lagi menggunakan kata muslim saat membuat judulnya. “Saya tersinggung sebagai muslim,” tandas dia. Polri mulai serius mengusut dugaan aliran dana di kelompok penyebar hoaks Muslim Cyber Army (MCA). Bahkan penyidik bakal menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, mereka menduga ada pihak yang mendanai kelompok ini beraksi. "Kami akan kerjasama dengan PPATK untuk melihat aliran dananya. Tapi itu langkah berikutnya," ujar Setyo, Jumat (9/3). Jenderal bintang dua ini memastikan pihaknya bisa melacak hingga tuntas kelompok yang belakangan getol menyebarkan hoaks itu. "Jejak digital tidak akan hilang," tegas Setyo. Untuk bisa mengungkap kasus ini, penyidik kata Setyo harus penuh kesabaran. Pasalnya kalau tergesa-gesa khawatir pelaku menghilang. "Jadi memang harus diteliti pelan-pelan, tidak boleh gegabah. Sehingga nanti kami melihat bahwa hoaks ini terstruktur atau iseng-iseng saja," tandas dia. (jpc/esa)
Sumber: