Pengendara Lawan Arus, Perparah Kemacetan

Pengendara Lawan Arus, Perparah Kemacetan

TIGARAKSA-Sudah menjadi rahasia umum di sejumlah ruas Jalan Raya Serang kerap terjadi kemacetan. Pengendara yang kerap melintas di jalan itu sudah hafal jalur yang yang kerap dilanda macet, seperti di Bitung, Pasar Cikupa dan Ramayana. Namun, saat ini titik kemacetan di jalur tersebut semakin bertambah. Titik kemacetan baru yang terpantau itu lokasinya tak jauh dari pasar Cikupa, tepatnya di depan kantor Kecamatan Cikupa lama. Separuh jalan tersebut saat ini telah dikuasasi pelanggar lalu lintas, mereka nekat melawan arus menuju Pasar Cikupa dari arah Tigaraksa. Pantauan di lokasi, jalur tersebut merupakan jalur putar balik. Namun, oleh pelanggar lalu lintas jalur putar balik itu disalahgunakan dengan cara memotong dan menerobos jalur pengendara lain dari arah Pasar Cikupa. Kemacetan yang kerap terjadi di depan Pasar Cikupapun kini kian diperparah dnegan adanya pengendara yan gmelawan arus di jalur twersebut. Supriyadi, seorang karyawan pabrik mengatakan, dirinya kerap kesal dengan ulah pelanggar lalu lintas tersebut. Ia mengaku konsentrasinya mengendarai sepeda motor kerap terganggu oleh pengedara yang melawan arus tersebut. Iapun terpaksa mengalah memberikan separuh jalan untuk pengendara yang melawan arus tersebut. "Saya kerap kagok dengan kehadiran pengendara yang melawan arus ini. Mereka itu melawan arus secara bergerombol, alhasil kami mau tak mau menyingkir agar tidak terjadi senggolan," ujarnya. Menurut Supriyadi, dirinya pernah sekali menegur ulah pengendara yang nekat melawan arus tersebut, namun tegurannya itu tidak digubris, bahkan ia mengaku pernah bersitegang dengan pengendara yang melawan arus tersebut. "Jalur tersebut kan hak kita, wajar kalau saya menegur, karena kelakukan mereka (melawan arus-red) membahayakan pengendara lainnya," tuturnya. Hal senada diungkapkan Merlin, seorang karyawan swasta yang juga kerpa melintas di jalan tersebut. Menurut Merlin pengendara ayng melawan arus tersebut semakin hari semakin ebrtambah jumlahnya, apalagi saat jam-jam sibuk, jumlah mereka kian bertambah. Merli berharap Pemerintah Kabupaten Tanberang maupun aparat kepolisan dapat membuat kebijakan dengan menutup jalur putar balik tersebut. Menurutnya, jalur putar bailk itu menjadi penyebab kemacetan. "Mereka inikan kalau mau ke arah Pasar Sepatan putar bailkny aharus ke Citra raya dulu, jaraknya lebih jauh, sehingga banyak yang melawan arus, karena lebih dekat. Lebih baik jalur putar balik ini ditutup," tuturnya. Sementara itu Kasat Lantas Polres Kota Tangerang Kompol Ari Satmoko mengatakan,pihaknya kerap melakukan razia di ruas jalan itu. Ia mengaku penindakan sudah dilakukan dengan menilan gpendara yang nekat melawan arus. Meski demikian ia mengakui penindakan tersebut masih tidka menyafdarkan pengedara yang mmasih terpantau melakukna pelanggaran melawan arus. Menurutnya, saat ini pihaknya akan melakukan penindakan represif yakni dengan menilang dan mengamankan kendaraan pengendara. "Kami sering tilang, selama ini yang ditahan surat-suratnya saja, tapi kali ini kalau masih melawan arus akan kami tahan kendaraannya," tuturnya. Ari menghimbau agar pengendara yang melawan arus untuk mengehntikan kebiasaan mereka, sebab menurutnya melawan arus kerap mengakibatkan kecelakaan hingga meninggal dunia. Menurut Ari, pihaknya juga akan berkoodinasi dengan Dinas pwerhubungan untuk menganalisasi persoalan banyaknya pengendara melawan arus apakah diakibatkan karena adanya jalur putar balik tersebut. "Bagaimanapun juga tidak ada alasan karena jauh putar arus kemudian melakukan pelanggaran dengan memotong jalur pengfendara lain, ini sangat bahaya," tandasnya.(mg-14).

Sumber: