Kantor Perkim Tertutup Untuk Umum

Kantor Perkim Tertutup Untuk Umum

TIGARAKSA-Kantor Dinas Perumahan, Permukiman dan Pemakaman menjadi kantor dinas yang sulit untuk dimasuki. Tidak sembarangan orang dapat memasuki kantor dinas ini, karena pintu masuk disesian khusus menggunakan alat yang hanya dpaat diakses oleh pegawai dikantor itu saja. Jika ingin memasuki kantor tersebut, seseorang harus menempelkan jarinya ke alat yang ada didepan pintu kantor. Alat tersebut bernama finger print. Sulitnya memasuki kantor dinas perkim ini disesalkan sejumlah warga. Menurut Syaiful warga Sepatan, dirinya kesulitan untuk dapat memasuki kantor perkim karena pintu kantor tidak dapat dibuka oleh sembarangan orang. Padahal niatnya mengunjungi kantor dinas Perkim bertujuan melaporkan sejumlah persoalan yang terjadi di perumahannya ke pejabat yang berwenang di dinas Perkim. Menurut Syaiful, dirinya hanya dpaat menunggu pegawai yang ada di dalam kantor keluar, setelah itu ia bergegas masuk kedalam kantor dinas Perkim. "Saya tidak mengerti kenapa kantor dinas ini sulit dikunjungi dan tertutup sekali. Bagaimana jika ada masyarakat yang hendak melapor? dimana tempat pelayanan kantor dinas ini kalau kantornya tertutup untuk umum?," ujarnya. Syaiful mengaku kecewa karena dirinya harus menunggu lama untuk dapat memasuki kantor dinas tersebut, karena harus menunggu pegawai yang masuk dan keluar kantor. Menurutnya, didepan kantor dinas Perkim juga tidak dijaga oleh petugas keamanan, sehingga saat pertama kali ia mendatangi kantor tersebut sempat kebingungan untuk bertanya. "Akhirnya saya coba bertanya ke pedagang yang biasa mengantar makanan untuk pegawai. Kata mereka kalau mau masuk kantor dinas Perkim harus menggunakan kartu yang ditempel di depan pintu," ujarnya. Syaiful mengatakan seharusnya dinas Perkim tidak mempersulit akses masuk ke kantor itu, karena kantor tersebut seharusnya dibuka untuk umum. "Kecuali kantor kepala dinas, atau kantor kepala bagian, tentu tidak masalah tertutup untuk umum. Tapi inikan kantor dinas, yang tentunya terdapat pelayanan kepada masyarakat," jelasnya. Sementara itu, Sekretaris dinas Perumahan, Permukiman dan Pemakamanan Kabupaten Tangerang Fahmi Anisa menuturkan pihaknya sengaja mendesain pintu masuk kantor supaya tidak sembarangan orang bisa memasuki kantor. Menurutnya, saat pintu kantor pintu kantor bisa dimasuki oleh semua orang, pegawia merasa tidak nyaman bekerja dan risih atas kehadrian sejumlah orangyang tidak berkepentingan. Ia mengaku sata kantor terbuka untuk umum seriang ditemui wartawan dan LSM, yang dianggap menganggu. "Banyak oknum wartawan dan LSM yang datang ke kantor, mereka nyelonong aja," ujarnya. Selain itu, sambung Fahmi sejumlah pedagang juga acap kali hilir mudik menjajakan dagangan mereka ke kantor, hal itu membuat pihaknya risih dan menganggu kerja pegawai. "Kadang kami lagi rapat jadi terganggu," tuturnya. Fahmi mengatakan, saat ini pihaknya telah melayangkan surat permohonan penempatan petugas jaga didepan pintu masuk ke Sat Pol PP. Ia berharap Sat Pol PP dapat menurunkan personelnya menjaga pintu masuk kantor. Pantauan di lokasi, tak hanya kantor dinas Perkim saja yang sulit untuk diakses, terdapat kantor Dinas Lingkungan Hidup yang juga mendesain pintu kantor menggunakan alat finger print. Kantor dinas Perkim sendiri berada di lantai tiga, sementara kantor dinas lingkungan hidup berada di lantai dasar dan satu gedung.(mg-14).

Sumber: