Tangsel Berduka
PAMULANG—Kampung Legoso, Keluarahan Pisangan, Ciputat Timur (Ciptim) hujan air mata. Sebagian besar korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat adalah warga Legoso. Seperti diketahui, dari 27 korban meninggal akibat tergulingnya bus pariwisata Premium Fassion F 7959 AA, 23 diantaranya warga Ciptim Tangsel. Rombongan anggota Koperasi Permata Ciputat ini dalam perjalanan pulang dari kawasan wisata Lembang, Bandung hendak menuju Kota Tangsel. Namun naas, saat bus melintas di jalan menurun di Tanjakan Emen, Subang, bus terguling. Diduga kuat akibat rem blong. Pemkot Tangsel bergerak cepat ketika mendapat kabar rombongan anggota koperasi asal Kota Tangsel mengalami kecelakaan di Subang. Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany memerintahkan 20 ambulans meluncur ke Subang untuk menjemput korban baik yang selamat maupun yang meninggal, Sabtu (10/2) malam. Airin mengatakan korban meninggal maupun luka, sudah ditangani dengan maksimal. Jenazah diantarkan sampai ke lokasi yang dikehendaki dari keluarga masing-masing. Sebanyak 22 jenazah diantar sampai ke TPU Legoso untuk dikebumikan. Airin kemarin datang ke RSU Kota Tangsel, tempat korban luka dirawat dan korban meninggal dunia. Tidak hanya memberikan santunan materi, Airin mendatangi satu per satu keluarga korban untuk memberikan dukungan moril. Airin tiba di RSU Kota Tangsel pukul 08.28 WIB, Minggu (11/2). Dia memeluk warga yang kehilangan anggota keluarganya. Airin pun terbawa suasana duka hingga meneteskan air mata. Dalam kesempatan itu, Airin melakukan serah terima korban yang dipulangkan dari lokasi kejadian kepada keluarga korban. Dengan menyampaikan rasa belasungkawa terhadap para korban. “Atas nama Pemkot Tangsel, saya menyampaikan bela sungkawa. Insya Allah Khusnul Khotimah. Untuk keluarga kami doakan diberi ketabahan dan keihklasan. Yakinlah di dalam sebuah takdir ada hikmahnya,” ucap Airin. Menurut Airin, dalam musibah ini Pemkot Tangsel memberikan santunan kepada korban yang meninggal mulai dari pemandian hingga pemakaman selesai. Pihaknya sudah menyediakan pemakaman di TPU Legoso, Kelurahan Pisangan. “Saya sampaikan untuk diserahkan ke keluarga masing-masing. Menuju ke tempat keluarga, apakah ke kampung halaman atau makam. Kami siap untuk memberikan bantuan, mulai pengambilan jenazah, mengantarkan ke keluarga hingga pemakaman,” kata Airin. Untuk korban luka yang dirawat di RSU Kota Tangsel, seluruh biaya ditanggung Pemkot Tangsel. Airin menjelaskan kecelakaan terjadi setelah anggota Koperasi Simpan Pinjam Permata Ciputat melakukan rapat anggota di Lembang. Selanjutnya, mereka berencana ke Ciater. Namun, dari ke ketiga bus tersebut bus pertama yang ditumpangi korban mengalami kecelakaan. “Kecelakaan setelah makan siang dan dua bus lainnya sudah kembali ke rumah masing-masing. Saat ini, kami (Pemkot) fokus ke korban yang meninggal dan luka-luka. Karena masyarakat Tangsel memiliki keguyuban, sehingga rombongan bukan hanya anggota koperasi tapi anggota posyandu juga. Mereka sekaligus untuk berekreasi,” tambah Airin. Sampai kemarin, Airin mengatakan belum ada kepastian terkait bus tersebut hingga terjadi kecelakaan. Selain Pemkot Tangsel, Jasa Raharja pun akan membantu memberikan santunan kepada korban. “Kami masih menunggu kepolisian yang melakukan olah tempat kejadian perkara. Untuk korban kecelakaan, kita lakukan observasi dan kerjasama dengan rumah sakit swasta. Selanjutnya, Jasa Raharja juga akan membantu melakukan monitoring untuk kelanjutan perawatannya,” ucapnya. Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie menambahkan, sebelumnya anggota Koperasi Permata Ciputat belum pernah melakukan rapat anggota di luar Tangsel. Koperasi itu sendiri merupakan koperasi resmi yang memiliki badan hukum. “Rombongan koperasi bermaksud melakukan rapat anggota. Berangkat Sabtu pagi dan sore mengalami kecelakaan. Rapat tahunan rutin baru kali ini di luar Tangsel,” ujarnya. Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo mengatakan, dalam kecelakaan lalu lintas ini Jasa Raharja akan memberikan santunan sesuai peraturan yang berlaku. Bagi korban meninggal dunia diberikan santunan sebesar Rp50 juta. Dan korban luka-luka diberikan santunan maksimal Rp20 juta. Budi mengatakan ada 27 korban meninggal dunia yang terdiri atas 23 warga Tangsel, satu orang warga Karawang, satu orang warga Bogor dan dua orang lainnya belum teridentifikasi. Selain itu, 18 orang korban luka-luka. “Saat kecelakaan, kami langsung datang ke tempat kejadian untuk melakukan pendataan hingga malam hari. Kami sudah memberikan santunan ke ahli waris korban meninggal di Karawang dan Bogor. Selain itu, ke-23 ahli waris di Tangsel dan korban luka-luka,” tambahnya. Budi mengatakan, santunan yang diberikan ini sudah sesuai ketentuan. Di mana, bagi masyarakat yang mengalami kecelakaan lalu lintas akan diberikan santunan oleh Jasa Raharja. Pihaknya sudah menyampaikan kepada rumah sakit, seluruh korban kecelakaan dijamin Jasa Raharja. Sehingga rumah sakit mapun korban tidak perlu mengkhawatirkan masalah pembiayaan. (mg-7/bha)
Sumber: