Banyak Amrol, Sampah Trotoar Marak
SERPONG-Keberadaan sampah di troroar di Kota Tangsel masih marak. Keadaan ini ironi dengan, jumlah amrol yang tersedia. Apalagi, tahun lalu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga menambah amrol tersebut. Data DLH mencatat, ada 87 untit yang disebar di Kota Tangsel. Selain itu, masih ada marol baru yang belum didistribusikan ke tempat-tempat penampungan sampah sementara. Namun demikian, keberadaan amrol tak lantas membuat Kota Tangsel bersih dari sampah liar. Di area flyover Pasar Ciputat salah satunya. Di tempat ini, kantong plastik berisi sampah menghiasi trotoar dan media jalan. Hal ini bertolak belakang dengan jumlah amrol yang disebar Pemkot Tangsel. Menurut Kepala Bidang Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Wisman Syah, pihaknya sudah menyebar amrol sebanyak 87 unit. Sehingga semestinya, warga tidak membuang sampah sembarangan. "Dengan adanya (amrol) ini, kami berharap agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan,” terangnya, Kamis (8/2). Dengan keberadaan amrol ini, sampah yang tertampung akan lebih mudah untuk dipilah. Sehingga ini akan memudahkan berbagai pihak dalam pengelolaan sampah yang masih bisa didaur ulang. “Kalau membuang di amrol kan bisa dipilah. Ini tak hanya untuk mengajak masyarakat untuk disiplin membuang sampah, tapi bagi pemerintah lebih mudah membersihakn sampah yang sudah terkumpul. Pemulung juga bisa mudah memilah barang yang bisa didaur ulang,” ujarnya. Saat ini, Wisman mengatakan, DLH masih memiliki cadangan amrol sebanyak 21 unit. Dimana amrol tersebut anntinya untuk menggantikan amrol rusak yang sudah tersebar. “Amrol yang di taruh di dekat BNN itu anggaran 2017. nantinya untuk mengantikan amrol rusak yang sudah ada. Sedangkan di 2018 belum ada rencana penambahan amrol karena sementara masih mencukupi,” ucapnya. Wisman mengatakan, untuk mengatasi permasalahan sampah yang semakin hari terus bertambah, saat ini pihaknya lebih berfokus dengan sosialisasi masyarakat. Dengan mengajak masyarakat untuk ikut mengurangi produksi sampah di rumah mereka. “Kami mendorong peran serta masyarakat untuk berpartisipasi pengurangan sampah mulai dari sumbernya. Mulai dari penyebaran amrol, sosialisasi sampai tingak RW,” tambahnya. Tak hanya itu, Wisman menambhakan DLH juga terus mendorong warga untuk membuat bank sampah. Hingga saat ini, sudah ada 100 bank sampah dengan anggota 7.080 orang yang tersebar di Kota Tangsel. “Itu yang aktif melaporan kegiatannya ke kami. Untuk bank sampah kami diberi target setiap RW ada satu bank sampah. Ada juga perhimpunan tempat perhimpunan sampah terpadu reuse, reduce dan reycle (TPST 3R) sebanyak 51 TPST 3R,” imbiuhnya. Jumlah sampah yang diangkut DLH dalam sehari mencapai 250 ton. Dengan dominasi paling besar di wilayah Ciputat dan Pamulang sebesar 90 ton per hari. “Untuk permsalahan sampah di Ciputat memang banyak, kami akan perbaiki pelayanannya terlebih dahulu mulai dari masyarakatnya sendiri. Kembali ke warganya sendiri, kalau mereka bisa bekerja sama dengan menguruangi produksi sampah kan sampah tidak menumpuk saat ini,” katanya. (mg-7/esa)
Sumber: