Guru Honorer Tangsel Sumringah

Guru Honorer Tangsel Sumringah

  TANGSEL – Awal Februari menjadi semangat baru bagi 1.705 guru tidak tetap (GTT) atau honorer di Kota Tangsel. Pasalnya, diawal bulan ini gaji guru honorer di tingkat PAUD, SD hingga SMP negeri di Kota Tangsel naik hingga mencapai 150 persen. Bahkan, kini gaji honorer dihitung berdasarkan tingkat kelulusan pendidikan terakhirnya. Hal itu pun dibenarkan Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie. Ia menuturkan, hal ini dilakukan berdasarkan janji pemerintah Kota Tangsel beberapa tahun kemarin. Demi meningkatkan kesejahteraan para pahlawan tanpa jasa serta semangat baru untuk mencetak generasi bangsa yang lebih berkualitas. “Kabar yang saya dapat dari Kadindikbud Kota Tangsel, bahwa para GTT sudah menerima dan menikmati hasil jerih payah mereka dengan nominal yang baru. Semoga naik gaji yang naik 150 persen tersebut, bisa sama dengan kenaikan semangat mereka dalam mengajar bahkan lebih,” harap pria yang akrab disapa Bang Ben, Senin (5/2). Kadindikbud Kota Tangsel Taryono menjelaskan, gaji guru honorer sudah turun pada 1 Februari, kemarin. Pemerintah kota menggelontorkan anggaran honor GTT mencapai Rp4.029.250.000. Kata Taryono, per 2018 ini gaji honorer yang tadinya hanya Rp1 juta secara merata. Kini untuk honorer lulusan S1 mendapat gaji Rp2.450.000 sedangkan S2 mendapat Rp2.550.000. “Setidaknya, mereka tahun ini bisa sedikit bernafas lega. Walau, kenaikan gaji ini baru dirasakan para honorer di lingkungan negeri. Ini bukti perhatian Pemerintah Kota Tangsel terhadap kesejahteraan guru tidak tetap yang ada di sekolah negeri,” jelasnya. Untuk bulan-bulan mendatang pencairan honor akan cair setiap tanggal 25 per bulannya, tambahnya. Sementara itu, Selly salah seorang GTT TK Negeri Pembina 1 Kota Tangsel mengutrakan, rasa bahagianya atas kenaikan honor yang ia terima saat ini. Kata Selly, ini sebagai wujud nyata Pemerintah Kota untuk tidak memandang sebelah mata para guru honorer. “Terlebih kenaikan ini, diperhitungkan berdasarkan tingkat kelulusan pendidikan. Sehingga teman-teman yang lain lebih bersemangat untuk menyelesaikan pendidikan sarjananya,” ungkap Selly.(bun/mas)    

Sumber: