SMK Yuppentek Ciledug Tertutup
TANGERANG- SMK Yuppentek Ciledug tak mau angkat bicara terkait 5 siswanya yang positif mengkonsumsi narkoba. Pihak sekolah memilih menutup diri saat akan dikonfirmasi wartawan, Rabu (4/10). Bahkan, pintu gerbang sekolah dijaga ketat petugas keamanan. Hal itu dilakukan agar awak media tidak masuk ke kawasan sekolah. Pintu gerbang pun diganjal dengan seling besi. “Kepala sekolah lagi keluar. Wakil kepala sekolah dan humas juga lagi keluar. Tunggu aja di sini kalau mau,”cetus Andi, petugas keamanan sekolah. Ketika ditanya perihal kepergian kepala sekolah, dengan ketus Andi menjawab kalau semuanya sedang tidak ada di sekolah.“Lagi pada ngajar di tempat lain dulu, baru nanti ke sekolah sorean. Ya, namanya juga petinggi banyak kegiatan,”ucapnya. Pantauan Tangerang Ekspres, sekolah yang berada di Jalan Raden Fatah, Kecamatan Ciledug, terlihat sepi. Sejumlah siswa satu per satu terlihat memasuki pintu gerbang yang dijaga petugas keamanan. Meski sudah terlambat, siswa tersebut masih diperbolehkan masuk sekolah. Ketua Yayasan Yuppentek, Tabrani mengaku belum mengetahui terkait lima pelajar di sekolah yang berada di naungan Yayasan Yuppentek itu positif narkoba. “Saya baru tahu, dari mana infonya,” tanya Tabrani saat dihubungi semalam. Secara struktural, kata Tabrani, SMK Yuppentek Ciledug berada di bawah naungan Yayasan Yuppentek. Namun, untuk masalah ini Tabrani menyarankan untuk mengkonfirmasi langsung ke kepala sekolah. “Langsung saja ke kepala sekolah, saya juga akan telepon untuk mengetahuinya,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Bidang SMK pada Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Aep Junaedi menyayangkan kelalaian sekolah yang membiarkan anak didiknya sampai positif narkoba.“Sangat disayangkan sekali pelajar kita kedapatan positif narkotika. Nanti saya coba hubungi dan klarifikasi lagi ke kepala sekolahnya dalam satu atau dua hari ini,” kata Aep. Terkait pihak sekolah yang tida bisa ditemui, dirinya juga sangat menyesalkan sikap sekolah. “Masa iya mas, coba mana security-nya saya mau bicara. Teman-teman kan mau konfirmasi benar atau tidak, jadi apa yang harus ditutupi dan ditakuti,”tuturnya. Sebelumnya, 5 pelajar SMK Yuppentek Ciledug positif mengkonsumsi narkotika jenis ganja pada Senin (2/10) lalu. Kelima pelajar tersebut kemudian diamankan ke kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kepala Seksi Ketahanan Bangsa dan Masyarakat pada Kesbangpol Kota Tangerang, Achmad Dimyati mengatakan, kelima pelajar itu kerap terlibat aksi tawuran. “Pelajar SMK itu sering terlibat tawuran dan suka membawa senjata tajam. Pas kita sweeping, nggak ada senjata tajamnya,”ucapnya. Karena nihil, petugas akhirnya melakukan tes urine dan mendapati lima anak yang terbukti positif narkoba. Bahkan, Kesbangpol Kota Tangerang sampai harus melakukan test urine sebanyak dua kali untuk meyakinkan. Kelima pelajar yang terbukti positif adalah AA, EF, FJ, FH dan RH. “AA tahu kalau RH sering beli ganja di Kreo. Tapi, AA hanya menunggu di gang saja selama RH beli ganja itu. Kelimanya merupakan murid pindahan dari sekolah sebelumnya,”kata Dimyati. (mg-01)
Sumber: