Benyamin Bantah Kualitas Udara Buruk

Benyamin Bantah Kualitas Udara Buruk

Wali Kota Benyamin Davnie menunjukkan aplikasi ISPU Net ( indeks standar pencemaran udara) milik Kementerian Lingkungan Hidup di Gedung DPRD, Setu, Kota Tangsel, Kamis 23 Oktober 2025.-(Miladi Ahmad/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, SETU — Kementerian Ling­kungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyurati Pem­kot Tangsel terkait buruknya kualitas udara di kota termuda di Provinsi Banten tersebut.

Isu surat tersebut terkait bu­ruknya kualitas udara yang berdasarkan data dari alat pemantau independen IQAir yang menunjukkan zona me­rah.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, berdasarkan da­ta dari aplikasi indeks stan­dar pencemaran udara (ISPU) Net, wilayahnya dalam kondisi baik terkait kualitas udara.

”ISPU Net ini aplikasi resmi milik Kementerian Lingkungan Hidup dan hasilnya real time,” ujar­nya kepada wartawan se­usai rapat paripurna di DP­RD Kota Tangsel, Kamis, 23 Oktober 2025.

Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut menambahkan, dalam aplikasi tersebut yang dilihat pada Kamis, 23 Oktober 2025 pukul 10.00 WIB menu­jukan grafik indeks pence­maran udara di Kota Tangsel terbilang sedang.

”Tingkat kualitas udara di Tangsel dalam aplikasi ini se­dang dan angkanya 53 dalam kon­disi PM2.5 bagus kita,” tambahnya.

Menurutnya, IPSU Net ada­lah aplikasi yang dibuat oleh Kementerian Lingkungan Hi­dup dan Kehutanan (KLHK) untuk memudahkan masya­rakat memantau kualitas udara berdasarkan hasil pengukuran dari alat pe­man­tau otomatis. 

”Jadi dimana jeleknya warga Tangsel disuruh pakai masker, apa argumentasinya, apa ma­salahnya,” tuturnya.

Pak Ben berharap masyarakat Kota Tangsel tetap tenang saja dan pihaknya tetap melakukan berbagai langkah agar kualitas udara di wilayahnya baik. Sa­lah satunya melakukan uji emisi kendaraan oleh Dinas Perhubungan.

”Saya juga telah menanam lebih 10 ribu pohon. Saya di­ka­sih pohon dari pengembang sekitar 30 pohon, jenisnya ada trembesi, kembang kertas dan tabebuya,” tuturnya.

”Kalau soal alat pantau kua­litas udara milik KLH saya tidak tahu dipasangnya di­mana tapi, kalau Pemkot Tang­sel tidak punya alat sema­cam ini,” tutupnya. (bud)

Sumber: