Dinkes Kabupaten Tangerang Gencarkan Edukasi Tekan Kasus Diabetes, Skrining Massal di Puskesmas

Dinkes Kabupaten Tangerang Gencarkan Edukasi Tekan Kasus Diabetes, Skrining Massal di Puskesmas

SKRINING: Petugas Puskesmas di Kabupaten Tangerang memiliki tugas melakukan skrining kesehatan warga sekitar untuk mencegah penyakit tidak menular.(Dok Dinkes Kab. Tangerang)--

TIGARAKSA — Dinas Kese­hatan (Dinkes) Kabupaten Ta­ngerang terus menggencar­kan edukasi untuk menekan angka penyakit tidak menular khususnya diabetes melitus. Tak hanya itu, program skrining massal dan edukasi ke­sehatan dijalankan di seluruh pus­kes­mas.

Kepala Dinas Kesehatan Ka­bu­paten Tangerang Hendra Tarmizi mengatakan, setiap puskesmas diharuskan mem­perbanyak ke­giatan skrining untuk mendeteksi dini risiko penyakit.

”Contohnya skrining obesitas menggunakan Indeks Massa Tu­buh (IMT) dan skrining dia­betes melitus dengan strip gula darah pada masyarakat usia produktif. Setiap puskesmas bahkan sudah mengembangkan inovasi sendiri dalam pelak­sanaannya,” katanya, Rabu, 1 Oktober 2025.

Hendra menegaskan, tren kasus diabetes melitus di In­donesia, termasuk Kabupaten Tangerang meningkat. Berda­sarkan survei kesehatan Indo­nesia (SKI) Tahun 2023 tercatat kasus diabetes me­litus mening­kat menjadi 11,7 per­sen naik signifikan dari 8,7 persen di tahun 2018.

Lanjut Hendra, untuk mene­kan laju pertumbuhan kasus peme­rintah berfokus pada pe­ningkatan capaian pengen­dalian diabetes melalui penye­baran informasi, penyuluhan diet sehat, hingga edukasi cara minum obat yang tepat.

”Kami juga secara rutin meng­adakan pertemuan peningkatan kapasitas SDM bagi penang­gung jawab penyakit tidak me­nular di puskesmas,” jelasnya.

Kata Hendra, tren kesadaran ma­syarakat terhadap pola hidup sehat menunjukkan pening­katan yang cukup signifikan. Hal itu terlihat dari semakin banyaknya warga yang aktif dalam kegiatan fisik ber­sama, seperti kelompok senam di tingkat RT maupun kelurahan.

”Bahkan tren pola makan sehat juga mulai diikuti, mi­salnya inter­mittent fasting. Untuk masyarakat usia lanjut yang sudah terdiag­nosa, kami anjurkan mengikuti kepatuhan minum obat, serta aktif dalam grup Prolanis agar lebih terkon­trol kesehatannya,” jelasnya.(sep)

Sumber: