Dorong Inovasi untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Gubernur Banten Andra Soni meninjau sejumlah inovasi dari peserta PEDA KTNA Alun-alun Kota Cilegon, Sabtu (27/9). (PEMPROV BANTEN FOR TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, CILEGON — Gubernur Banten Andra Soni mendorong seluruh peserta kontingen pada Pekan Daerah Kelompok Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) Provinsi Banten 2025 bisa mengelaborasi perkembangan teknologi untuk memajukan sektor pertanian.
Hal itu diungkapkan Andra Soni saat menghadiri acara PEDA KTNA 2025 di alun-alun Kota Cilegon, Sabtu (27/9).
Andra mengatakan, penggunaan teknologi pada sektor pertanian akan berdampak positif terhadap peningkatan hasil produksi pada pasca panen. Oleh karenanya, penggunaan teknologi yang sudah dilakukan harus terus ditingkatkan.
PEDA KTNA 2025 ini merupakan forum interaksi bagi petani, nelayan, petani hutan, penyuluh pertanian, pengusaha dan pemerintah daerah untuk saling bertukar informasi inovasi teknologi. Termasuk saling bertukar pengalaman dalam memberikan peran terhadap pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan.
"Untuk itu, kegiatan ini diharapkan berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas pertanian mewujudkan ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten," katanya.
Ia menuturkan, jika peningkatan produktivitas pertanian menjadi salah satu Program Hasil Terbaik Cepat Presiden Prabowo Subianto. Untuk mencapai itu, sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian sangat dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, kontribusi terhadap produksi nasional Provinsi Banten pada tahun 2024 ada di peringkat ke-9. Pada tahun 2025 naik ke peringat ke-8 besar nasional sebagai provinsi penghasil beras ke-8 secara nasional.
Kondisi ini sejalan dengan pencapaian indikator makro, yaitu pencapaian Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Banten selama enam tahun berturut-turut. Ini memasukkan Provinsi Banten sebagai kategori daerah sangat tahan pangan.
"Begitu juga tingkat kesejahteraan petani Banten cukup baik yang diukur dengan Nilai Tukar Petani (NTP) dalam dua tahun terakhir ini cukup tinggi," tuturnya.
Ketua KTNA Provinsi Banten Oong Sahroni mengatakan, ada banyak rangkaian kegiatan dalam PEDA KTNA 2025 ini dari mulai inovasi teknologi, pertemuan petani sukses, studi banding dan lainnya. Melalui kolaborasi dan pertemuan ini, bisa terjalin komunikasi antar petani dan pelaku usaha tani.
"KTNA banyak memberikan kontribusi pembangunan pada sektor pertanian," jelasnya.
PEDA KTNA tahun ini diikuti oleh sekitar 426 peserta dari seluruh daerah di Provinsi Banten. Dari jumlah itu, masing-masing membawa inovasinya dalam pengembangan sektor pertanian. (mam)
Sumber: