SMPN 3 Sukamulya Cegah Kejahatan, Larang Siswa Bawa Motor

SMPN 3 Sukamulya Cegah Kejahatan, Larang Siswa Bawa Motor

PENGARAHAN: Siswa SMPN 3 Sukamulya, saat mendengar arahan guru kesiswaan tentang larangan membawa motor ke sekolah.(Randy/Tangerang Ekspres)--

TANGERANG — Marak­nya aksi pembe­galan yang sering terjadi belakangan ini, membuat SMPN 3 Suka­mulya melarang siswanya membawa motor ke sekolah. Hal tersebut dilakukan agar siswa tidak menjadi korban kejahatan seperti begal atau aksi pencurian. 

Larangan membawa sepada motor ini telah di sosialisasikan agar siswa patuh dan tidak melang­gar. Para orang tua siswa juga diminta untuk tidak memberikan izin kepada siswa yang ingin menggu­nakan sepeda motor. Selain itu, siswa juga di larang menyimpan motor di luar sekolah, dan dipastikan ke sekolah hanya bawa sepeda atau diantar orang tua.

Kepala Sekolah SMPN 3 Sukamulya Eni Roeni mengatakan, pihaknya sengaja melarang siswanya untuk tidak membawa sepeda motor ke sekolah. Pihanya  khawatir, para siswa menjadi korban begal yang bisa dilakukan pelaku dimana saja. Apalagi, jika membawa sepeda motor maka ancaman keselamatan mereka sangatlah besar.

”Alasan kita melarang karena para siswa belum mendapatkan izin membawa sepeda motor. Ini karena para siswa memang belum cukup umur dan juga khawatir dengan aksi begal yang sering terjadi. Maka itu, siswa tidak diperbolehkan untuk membawa sepeda motor,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Sabtu 20 September 2025.

Eni menambahkan, pihak­nya juga terus me­me­riksa para siswa jika masuk sekolah. Jika ke­dapatan membawa mo­tor maka orang tua sis­wa tersebut harus mem­bawa pulang sepeda motornya. Jangan sampai mereka menjadi korban kejahatan.

”Tidak hanya ancaman begal, dengan membawa sepeda motor saya khawatir mereka akan melakukan aksi balapan liar. Dan itu juga bahaya karena bisa merenggut nyawa jika terjadi kecelakaan,” paparnya.

Ia menjelaskan, para orang tua diminta untuk melakukan antar jemput siswa. Cara tersebut lebih terjamin keselamatan para siswa. Apalagi  mereka di antara jemput, para siswa akan lebih aman dan pulang sekolah mereka tidak main ke sembarang tempat. ”Kalau bawa motor, mereka bisa main kemana saja dan tidak sampai ke rumah. Kalau mereka diantar jemput, maka siswa bisa pulang ke rumah tepat waktu. Sampai di rumah, mereka bisa istirahat dan menyelesai­kan tugas se­ko­lah di rumah,” tutupnya.(ran)

Sumber: