Kebutuhan Dapur MBG Belum Terpenuhi

Sekda Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana saat diwawancarai wartawan beberapa hari lalu. (AGUNG GUMELAR/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Kebutuhan SPPG atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Serang masih belum terpenuhi. Dari kebutuhannya 64 dapur MBG sampai saat ini yang tersedia baru 20 dapur MBG. Masih kurang 44 dapur MBG.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana mengatakan, di Kabupaten Serang baru ada 20 dapur MBG sedangkan kebutuhannya 64 dapur MBG dilihat dari jumlah calon penerima, masih kurang sekitar 44 dapur MBG lagi untuk bisa memenuhi semuanya.
Dapur MBG yang berdiri mayoritas banyak dari pihak swasta yang berminat mengelola. Untuk pemerintah daerah baru ada tiga dapur yang nantinya akan dibangun oleh pusat melalui Badan Gizi Nasional (BGN)
"Kalau kita menghitung jumlah penerima, jumlah sekolah mungkin harus butuh 64 dapur MBG, jadi kebutuhannya masih tinggi. Mayoritas dapur MBG dari swasta, kita sifatnya hanya regulator dan fasilitator, supaya kegiatan SPPG ini bisa secara optimal," katanya, Minggu (14/9).
Zaldi mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan terhadap penerima MBG, baik ke siswa maupun ibu hamil dan menyusui. Namun proses ini masih berjalan pengumpulan datanya.
"Data penerima sekarang ini kan, bukan hanya dari siswa namun ibu hamil dan menyusui juga dapat MBG, pendataan masih terus dilakukan dan diolah untuk kita monitoring pergerakannya seperti apa. Jika melihat data yang ada, jumlah penerima MBG masih di bawah 50 persen. Kita terus melakukan monitoring kepada semua pihak yang ingin masuk menjadi SPPG," ujarnya.
Dikatakan Zaldi, berdasarkan informasi, sudah ada beberapa pihak swasta yang ingin menjadi SPPG atau dapur MBG, namun prosedurnya ada di BGN, bukan di Pemkab Serang.
Pemkab Serang sifatnya hanya melakukan monitoring, pengawasan, pembinaan, manajemen, gizi, dan lain-lainnya.
"Kalau soal izin mendirikan dapur MBG dan lain sebagainya ada di BGN, kita hanya monitoring saja. Namun, dari pihak BGN dengan LO nya tidak mudah untuk bisa menerima pihak yang akan mengelola SPPG, karena tadi masalah mutu dan lain sebagainya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Serang telah menyiapkan tiga lahan yang akan digunakan untuk pembangunan SPPG atau dapur MBG.
Ketiga lahan itu berada di kantor Kecamatan Kopo, kantor Kecamatan Lebakwangi, dan Fasos Fasum yang ada di Kecamatan Binuang, dengan luas sekitar 800 meter sampai 1 hektare. Saat ini, Pemkab Serang sedang menunggu surat persetujuan lahan dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Asda II Pemkab Serang Febriyanto mengatakan, awalnya ada surat dari BGN yang ditujukan ke Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah tentang permohonan dukungan penyediaan SPPG.
Kemudian, surat tersebut telah dibalas yang berisikan bahwa Pemkab Serang menyetujui dan mendukung penyediaan lahannya untuk SPPG dalam rangka menyukseskan program MBG kepada BGN.
"Dari surat itu, maka dibentuklah tim Satgas percepatan program MBG Kabupaten Serang, dan telah mencari lokasi lahan yang awalnya ada lima lokasi. Namun, setelah disurvei tim dari BGN hanya tiga lokasi yang masuk kriteria, dan kami juga sudah layangkan suratnya tinggal menunggu balasannya dari BGN," katanya. (agm)
Sumber: