Tempat Makan Siap, MBG Belum Dapat, Siswa SMAN 9 Tangsel Merasa di-PHP

Sejumlah siswa beraktifitas di SMAN 9 Kota Tangsel, Serua, Ciputat, Rabu 20 Agustus 2025. Para siswa mengaku belum mendapatkan program makan bergizi gratis.-(Miladi Ahmad/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, CIPUTAT — Presiden Prabowo Subianto sejak awal 2025 lalu telah meluncurkan program makan bergizi gratis (MBG) bagi seluruh siswa yang ada di Indonesia.
Namun, belum semua siswa yang ada di Kota Tangsel dapat menikmati program MBG tersebut. Salah satunya program MBG belum dirasakan oleh siswa SMAN 9 Kota Tangsel.
Informasi yang berhasil diperoleh, jumlah siswa SMAN 9 Tangsel mencapai 1.012 siswa. Pada Desember 2024 siswa disuruh menyiapkan sendiri tempat makan oleh pihak katering. Namun, tempat makannya untuk kelas X, XI dan XII warnanya harus berbeda.
Supaya seragam dari sisi bentuk dan warna berbeda, maka tempat makan tersebut disediakan oleh koperasi sekolah. Setiap siswa membeli dengan harga Rp20 ribu.
Namun, pada awal Januari 2025 tempat makan tersebut belum juga dipakai tapi dikembalikan lagi kesiswa oleh pihak katering. Alasannya karena tempat makan telah disiapkan oleh pemerintah. Namun, sampai sekarang siswa SMAN 9 Tangsel juga belum menerima atau merasakan program MBG.
Siswa Kelas X-1 SMAN 9 Kota Tangsel Yudistira berharap, program MBG segera dapat berjalan di sekolahnya.
”Saya dan teman-teman berharap MBG segera ada atau berjalan di SMAN 9 Tangsel,” ujarnya, Rabu, 30 Agustus 2025.
Yudistira menambahkan, informasi yang diperolehnya makanan yang ada dalam program MKG rasanya enak dan bergizi. ”Kata orang-orang kan rasa makanannya hambar dan harapan saya bergizi. Saya berharap MBG tidak beracun dan itu kata orang-orang,” tambahnya.
”Saya berharap MBG cepat berjalan, soalnya kalau pagi-pagi tidak sempat sarapan karena, rumah jaraknya jauh dan saran saya secepatnya,” tuturnya.
Sementara itu, Siswa Kelas X-2 SMAN 9 Kota Tangsel Helena menambahkan, sampai saat ini MBG belum juga dikirim dan ia berharap secepatnya dikirim.
”Di SMAN 9 Tangsel ini memang banyak murid yang mengharapkan MBG dan terutama bagi kalangan yang kurang mampu,” ujarnya.
Helena mengaku, MBG diperlukan terutama bagi mereka yang tidak sempah sarapan dirumah. ”Kalau kita tidak sempat sarapan atau uang jajan kita habis, jadi MBG ini berguna untuk sarapan atau makan siang. Yang pernah saya lihat, satu tempat makan itu ada nasi, sayur, susu, ayam dan buah,” tuturnya.
Di tempat terpisah itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Deden Deni mengatakan, saat ini diwilayahnya baru ada belasan dapur umum yang menyiapkan makanan dalam program MBG tersebut.
”Sampai sekarang baru ada 14 dapur umum yang melayani sejumlah sekolah,” ujarnya.
Sumber: