UMKM Harus Jadi Pemasok MBG, Menteri UMKM Kunjungi Suplier Program MBG di Pamulang

Menteri UMKM Maman Abdurahman didampingi Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie memotong wortel saat meninjau pemasok sayuran dapur MBG di Pamulang Barat, Selasa, 29 Juli 2025.- (Miladi Ahmad/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, PAMULANG — Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman ingin UMKM bisa menjadi pemasok bahan baku program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini ia sampaikan saat mengunjungi CV ST Jaya Mandiri, Pamulang Barat, Pamulang, Kota Tangsel, Selasa (28/7).
Kedatangan Maman ini dilakukan dalam rangka penguatan rantai pasok usaha UMKM pada klaster pangan perluasan keterlibatan UMKM dalan program makan bergizi gratis (MBG) di Provinsi Banten.
Dalam kunjungan tersebut Maman didampingi Wali Kota Benyamin Davnie, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dan sejumlah pejabat lain.
Diketahui, CV ST Jaya Mandiri adalah pelaku UMKM menjadi suplier bahan baku makanan ke ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Tangsel.
Selain mengunjungi suplier, Maman juga mengunjungi SPPG Khusus Lengkong Wetan, Serpong. “Kami telah mengunjungi suplier didaerah Pamulang yang ikut terlibat dalam rantai pasok di dapur MBG di Serpong,” ujar Maman.
Maman menambahkan, saat berkunjung ke suplier di Pamulang pihaknya berkumpul dengan 500 suplier baik suplier ikan, sayur, buah-buhan, daging, telur dan lainnya.
“Ada juga 5 UMKM yang berkeinginan jadi suplier dan mereka langsung menjadi supplier. Artinya selain memberikan efek asupan gizi kepada anak-anak juga memberikan efek ekonomi yang sangat besar,” tambahnya.
Menurutnya, MBG adalah program yang luar biasa tapi, program tersebut belum sempurna dan akan terus disempurnakan. “Per hari ini ada 2.390 titik yang terelaisasi, kalau ada 1 isu dan problem saya pikir itu harus dipahami sebagau bagian dari human error dan jangan dianggkap semua program ini gagal,” jelasnya.
Saat berkunjung ke SPPG Lengkong Wetan Serpong, Maman juga menempelkan stiker SPPG Ramah UMKM. Tujuannya untuk memotivasi dan mendorong semakin banyak UMKM yang terlibat dalam program tersebut dan semakain banyak masyarakat yang juga mendapatkan kemanfataannya.
“Dukungan dari kementerian untuk mendukung UMKM sehingga bisa terlibat aktif di SPPG adalah melakukan salah satunya pelatihan, bisnis matching. Dari dapur, lalu ada supllier didorong dan dipertemukan dan akan terjadi kontrak kerja. Ada penekanan satu hal tolong kualitas dijaga karena ini unuk anak-anak kita,” ungkapnya.
Menururnya, di BGN juga terdapat mekanisme kontrol yang telah disiapkan, baik dari pemberian sanksi, memanggil dan lainnya. Saat ini total ada 57 juta entitas usaha di Indonesia dan program MBG tersebut akan terbentuk diseluruh Indonesia.
“Contoh di dapur ini keterlibatan supplier luar biasa banyaknya. Artinya dari UMKM kita mendorong keterlibatan 57 juta UMKM yang tersebar di Indonesia agar ikut terlibat. 1 SPPBG minimal melibatkan 15 suplier,” tuturnya.
“Dalam MBG teraebut Presiden Prabowo Subianto memberikan kesempatan dalam pergerakan ekonomi kerakyatan, salah satu bentuknya adalah koperasi dan UMKM.
“UMKM ada yang siap dan ada yang belum siap. Yang sudah siap kita dorong dan yang belum siap kita berikan pendampingan dan tidak ditinggalkan,” tuturnya.
Sumber: