SDN Kampung Melayu II Selalu Berikan Apresiasi Kepada Guru

SDN Kampung Melayu II Selalu Berikan Apresiasi Kepada Guru

GURU MENGAJAR: Guru SDN Kampung Melayu II, Kecamatan Teluknaga, saat memberikan materi pembelajaran di kelas.(Randy/Tangerang Ekspres)--

TANGERANG — Guru yang meng­ajar harus diberikan moti­vasi. Hal tersebut untuk membuat para guru semangat dalam meng­ajar dan memberikan materi pembelajaran kepada siswa. 

Selain itu, dengan memberi motivasi kepada para guru bisa membuat guru tersebut dihargai. Seperti yang dilakukan di SDN Kampung Melayu II, Kecamatan Teluknaga, seluruh komunitas sekolah selalu menghargai para guru dan menganggap guru adalah bagian dari keluarga besar. Jadi para guru lebih nyaman saat meng­ajar dan semangat. Ini karena para guru merasa di hargai se­hingga tidak ada kesenjangan antar guru dan kepala sekolah maupun  para staf sekolah.

Kepala SDN Kampung Melayu II Hadi Mulyadi mengatakan, guru bagian penting dari pendi­dikan. Jika tanpa ada guru maka proses belajar mengajar di sekolah tidak bisa berjalan, dan para siswa tidak bisa menerima pelajaran dari para guru jika tidak ada.

”Di sini, guru kami anggap se­perti keluarga. Tidak ada perbe­daan baik guru PNS, P3K, dan Honorer. Semuanya sama dan memiliki peran yang sama dalam memajukan pendidikan yang ber­kualitas dan juga menjadikan siswa lebih berguna dengan ilmu yang mereka berikan kepada siswa,” ujarnya Tangerang Ekspres, Sabtu (9/8).

Hadi menambahkan, pihaknya  juga selalu menghargai semua guru yang ada. Bahkan setiap seminggu sekali dilakukan evaluasi untuk memberikan semangat dan motivasi kepada para guru yang mengajar. Hal tersebut, bisa meningkatkan semangat mereka dalam mengajar.

”Saya melihat langsung, gimana mereka dalam menghadapi para siswa, memberikan materi pembe­lajaran, dan juga bagaimana me­reka menjadi orang tua siswa selain di rumah. Hal tersebut, membuat siswa menjadi lebih nyaman saat di ajar oleh para guru baik guru perempuan atau­pun guru pria,” paparnya.

Ia menjelaskan, para guru juga tidak memiliki kecanggungan terhadap dirinya. Walupun sebagai kepala sekolah, para guru selalu banyak menyampaikan keluh kesah baik sebagai guru ataupun keluh kesah pribadi.

”Keluh kesah pribadi biasanya sering terjadi pada guru honorer, mereka selalu mengalami ke­sulitan ekonomi. Tetapi, jika saya ada rezeki lebih saya suka baru mereka. Hal tersebut, sebagai apresiasi kepada karena berjuang untuk memberikan ilmu kepada para siswa SDN Kampung Melayu II,”tutupnya.(ran)

Sumber: