Dibutuhkan 200 Armada Untuk Angkut 1.000 Ton Sampah

Dibutuhkan 200 Armada Untuk Angkut 1.000 Ton Sampah

Kepala DPUPR Kabupaten Serang Yadi Priyadi Rochdian. (AGUNG GUMELAR/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemerintah Kabupaten (Pem­kab) Serang diproyeksikan, bakal mem­butuhkan 200 armada untuk me­ngangkut 1.000 ton sampah per hari, ke tempat Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).

Sementara armada pengangkut sampah yang ada saat ini baru 40, masih kekurangan 160 armada lagi untuk bisa memenuhi kebutuhan di PSEL nanti yang akan di­bangun.

Diketahui, Pemkab Serang mendapatkan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berupa program PSEL, dan kini sedang gencar melakukan percepatan penyiapan per­syaratannya.

Rencananya, PSEL yang akan dibangun diantara lokasi Desa Luwuk, Kecamatan Gunung Sari dan Desa Angsana, Ke­camatan Mancak, tersebut butuh pasokan sampah sekitar 1.000 ton per hari. 

Kepala DPUPR sekaligus Plt Kepala DLH Kabupaten Serang Yadi Priyadi Rochdian me­ngatakan, DPUPR dan DLH memiliki tugas yang sama un­tuk menyiapkan PSEL, ter­masuk sarana dan pra­sarananya.

Berdasarkan dari kebutuhan 1.000 ton sampah per hari untuk PSEL, diperkirakan armada pengangkutnya di­butuhkan sekitar 200, namun saat ini yang ada baru 40 ar­mada sehingga masih kurang 160 armada lagi.

"Pembangunannya yang me­nyiapkan pemerintah pusat, kita hanya sarana pra­sarananya saja salah satunya armada pengangkut sampah. Hasil dari hitungan kami, kalau dalam satu mobil itu dua rit maka butuh sekitar 160 mobil lagi, maka total harus ada 200 mobil, asum­sinya satu mobil dua rit jadi total 400 rit sehari," katanya, Rabu (6/8).

Yadi mengatakan, pihaknya sedang gencar melakukan percepatan penyiapan per­syaratannya, seperti segala perizinan, dokumen lahannya, yang ditargetkan akhir tahun ini selesai.

Untuk pengadaan lahan, akan dilakukan secara ruislag atau tukar guling dengan PT. KSI, karena Pemkab Serang punya tanah Kosambi Ronyok dan PT. KSI akan membeli tanah di antara Mancak dan Gunung Sari yakni di Desa Angsana dan Luwuk.

"Peme­rintah pusat ins­truksi­kan ke kami, untuk bisa me­nyiap­kan lahan seluas lima sam­pai enam hektare, kita ren­cananya akan tukar guling de­ngan PT. KSI semoga ber­jalan lancar. Pro­sesnya, nanti dari bagian aset yang memper­siap­kan ini sedang berjalan, dan kita juga mempersiapkan sosia­lisasi kepada masyarakat," ujarnya.

Dikatakan Yadi, PSEL ini akan didanai pemerintah pusat, sehingga tidak menjadi beban ABPD dalam pem­bangunannya.

Pihaknya hanya menyiapkan konstruksi yang akan dibangun di lokasi PSEL, sarana pra­sarana, dan lahan dalam pe­nyiapannya perlu dilakukan land clearing dan lain se­bagainya.

"Kita merencanakan opera­sional yang dibutuhkan, ope­rasional pengangkut dan ope­rasional segala macamnya kita tetap harus memper­hitungkannya. Alhamdulillah pembangunannya didanai pusat ya, jadi kita hanya memikirkan sarana prasarana lainnya, sesuai syarat 1.000 ton per hari yang di angkut ke PSEL," ucapnya. (agm)

Sumber: