Mimpi menjadi Nyata, Warga Nelayan Kampung Tanjung Kait Punya Rumah Pribadi

Sejumlah pekerja sedang memasang u-ditch di kawasan revitalisasi Kampung Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Senin (23/6/2025).- Zakky Adnan-
"Kalau masyarakat Kampung Tanjung Kait mau ngoper alih, itu tidak bisa. Nanti sertipikatnya akan dikunci. Engga bisa ganti nama," ujarnya.
Di tempat yang sama, Manajer Program Habitat for Humanity Indonesia Dwi Agustanti berterima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung program revitalisasi Kampung Tanjung Kait.
Program revitasisasi ini, lanjutnya, adalah program kolaborasi antara Pemkab Tangerang, Habitat for Humanity Indonesia dan KOMIDA.
"Tanpa program ini, masyarakat kesulitan untuk memiliki tanah dan rumah yang layak. Jadi jangan ada yang ngomong tanah gue, rumah gue, terserah gue," ungkapnya.
Program ini, lanjutnya lagi, bertujuan agar masyarakat mempunyai keamanan bermukim hingga turun-menurun.
"Masyarakat hanya nyicil tanah 20 juta selama 4 tahun ke KOMIDA. Pembangunan rumah 51 juta per unit dibangun Habitat. Infrstruktur pendukung permukiman dibangun Pemkab Tangerang," jelasnya.
Maryana, salah seorang warga setempat, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Tangerang, Habitat for Humanity Indonesia dan KOMIDA.
"Dengan program ini, saya jadi akan punya tanah 60 meter persegi dengan harga 20 juta yang bisa dicicil selama 4 tahun. Dibayar kisaran 180 ribu per minggu. Sementara, bangunan rumahnya gratis. Ini mimpi menjadi nyata, punya rumah pribadi," kata ibu dua anak berusia 44 tahun ini.
Sumber: