Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Tangsel Tinggi

Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Tangsel Tinggi

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tangsel Cahyadi. -Tri Budi/Tangerang Ekspres-

Menurutnya, beberapa hal telah pihaknya lakukan. Pihaknya tidak bisa menjalankan fungsi pemerataan informasi tersebut secara sendiri-mandiri dan perlu upaya-upaya kolaborasi yang terus didorong. Yakni harus ada peran pemerintah dan masyarakat.

 

"Upaya yang kita lakukan seperti pengutan kapasitas SDM, melakukan upaya sosialisasi, upaya penguatan kelembagaan yang ada," jelasnya.

 

Cahyadi mengaku, selama 2024 pihaknya telah melakukan sosialisasi pencegahan sebanyak 70.568 kepada masyarakat. Itu merupakan gambaran-gambaran yang perlu ditingkatkan karena pada prinsipnya penduduk Kota Tangsel sekitar 1,4 juta jiwa.

 

"Tapi, yang baru disasar sekian persennya saja. Sehingga perlu upaya lanjutan yang sifatnya inovasi dan kerjasama," ungkapnya.

 

Pira penyuka olahraga sepakbola tersebut menuturkan, dari sisi SDM tenaga yang melakukan penyuluhan dan edukasi terus dilatih dan diberi pembinaan. Saat ini pihaknya memiliki 20 orang tenaga penyuluhan dan pihaknya juga merangkul pihak terkait upaya-upaya pencegahan, ada Puspaga. 

 

"Kita punya pikolog 3 orang, konselor 49 orang dan relawan yang sudqh dilatih. Ini kami rasa kurang dan kami akan menambah jumlah kualitas dalam upaya melakukan pencegahan ditengah masyarakat," tutupnya. (*)

 

 

 

 

Sumber: