Warga Tinggalkan Rumah akibat Banjir, Akibat Irigasi yang Luput dari Perhatian Pemerintah

Gubernur Banten Andra Soni bersama, Sekretarias KLH/Sekretaris Utama BPLH, Rosa Vivien Ratnawati, dan pemerintah kabupaten kota rakor bersama terkait pengelolaan sampah di Banten. (PEMPROV BANTEN FOR TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, RAJEG – Jalan Raya Pasar Kemis, di Kampung Batu Nunggul, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, sering diterjang banjir setiap kali turun hujan deras. Salah seorang warga bernama Muhamad Asir terpaksa meninggalkan dan mengosongkan rumahnya di wilayah RT 05, RW 10, Kelurahan Sukatani, sejak sekitar setahun lalu.
Ayah tiga anak ini menuturkan, sudah tinggal di rumahnya sejak 1999. Namun baru kali ini, rumahnya diterjang banjir setinggi nyaris sedengkul orang dewasa di dalam rumah.
“Sekarang ketinggian air masih semata kaki dari hujan waktu Agustus lalu,” tuturnya kepada Tangerang Ekspres, di lokasi, Minggu (14/9/2025).
Saat ini, ia terpaksa mengungsi bersama istri dan ketiga anaknya ke wilayah lain, sambil membawa barang-barang yang masih bisa digunakan.
“Kalau lagi nggak sibuk, saya baru bawa barang-barang. Jadi, sampai sekarang masih ada barang-barang di rumah ini (yang terendam banjir),” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua RW setempat, Nurdin, yang akrab disapa Icang, meminta pemerintah menertibkan bangunan yang menutup irigasi.
“Alhamdulillah, tempat saya terkenal bukan karena rapihnya. Terkenal banjirnya ke mana-mana. (Banjir) depan bosung, depan bosung, depan bosung,” ungkapnya.
Dengan demikian, dirinya memohon kepada pemerintah bagaimana caranya untuk menormalisasi kali (irigasi) di wilayahnya supaya bisa kembali normal seperti dahulu. Salah satunya adalah dengan menertibkan bangunan di atas irigasi.
Pria kelahiran 1977 ini menuturkan, dahulu irigasi bisa dipakai olehnya dan rekan-rekannya untuk berenang semasa SD. Kedalaman air setinggi dada anak SD. Air irigasi mengalir cukup deras hingga ke arah sawah yang sekarang berada di belakang Stadion Mini Rajeg.
“Pembagian airnya ke Mekar Sari dan Sindang Sari (Kecamatan Pasar Kemis). Dulu air itu nggak ada yang naik sampai ke jalan,” tuturnya.
Terpisah, Lurah Sukatani, Umiyati, mengatakan telah berkoordinasi dengan Camat Rajeg (Oman Apriaman) untuk melaksanakan pendataan bangunan di atas irigasi.
“Insyaallah, nanti hasil pendataan kami laporkan ke dinas atau instansi terkait untuk ditindaklanjuti,” imbuhnya. (zky)
Sumber: