KemenPPA Dorong Rehabilitasi Terhadap Belasan Korban Penyimpangan Seksual Secara Optimal

KemenPPA Dorong Rehabilitasi Terhadap Belasan Korban Penyimpangan Seksual Secara Optimal

Deputi Perlindungan khusus anak KemenPPA , Nahar didampingi Kepala Dinas DP3AKKB Propinsi Banten, Siti Maninah, Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Tangerang, Tihar dan Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang, Mulyani saat dimintai keterangan.--

 

Selain itu, penanganan para korban penyimpangan seksual ini dapat dilakukan secara paralel dengan mencari korban lainnya supaya dapat kepastian 

 

"Bahkan bila masyarakat ada yang mengetahui, mendengar kejadian ini lalu ada yang merasa berhubungan dengan masalah ini maka kita harap bisa melaporkan dengan segera supaya anak-anak lainnya dapat dicegah kita tangani," tandasnya.

 

Dia menuturkan, KemenPPA bersama dinas terkait di lingkup Pemkot Tangerang telah merencanakan membangun tempat perlindungan anak secara permanen  guna dalam penanganan terhadap belasan anak-anak tersebut dapat dilakukan secara optimal.

 

"Apabila membutuhkan tempat yang lebih permanen kita sudah punya rencana-rencana yang sudah sesuai SOP (standar operasional prosedur). Jadi selama proses pemeriksaan dan proses hukum berjalan maka ini sementara ditempatkan di tempat aman ini dengan memenuhi kebutuhan dasarnya," ujarnya 

 

"Saya pikir baik polres, DP3AP2KB dan Dinsos sudah membuka hotline agar bisa ditindaklanjuti, bisa dilakukan deteksi, kalau ada yang merasa sakit supaya bisa diperiksakan dan diobati, kalau terkena psikis nanti dilakukan asesmen untuk dilakukan penanganan," pungkasnya.

 

Kepala Dinas BP3AP2KB Kota Tangerang, Tihar menambahkan, pihaknya bersama dinas terkait akan melakukan pendalaman terus dalam proses asesmen guna mendapatkan kepastian kondisi anak-anak tersebut.

 

"Kondisi saat ini anak-anak yang berada di rumah perlindungan terlihat ceria, dari deteksi kesehatan mudah-mudahan kondisinya baik. Namun hasilnya saat ini belum keluar, masih dilakukan asesmen, saat ini tengah dilakukan pendalaman terus," tambah Tihar.

 

Sumber: