Yayasan JHL Merah Putih Kasih Galang Dukungan Program Pencetakan 1.000 Sarjana Pertanian
Ketua Dewan Pembina YMPK Jerry Hermawan Lo.--
Untuk menjadi siswa SMK Pertanian, sama sekali tidak dikenakan biaya, apalagi
pungutan. Semua gratis. SMK Pertanian bahkan tidak hanya dilengkapi dengan gedung sekolah, tetapi juga asrama siswa dengan pemandangan ladang jagung yang terhampar luas.
Jerry menambahkan, setelah lulus SMK, YMPK telah menyiapkan beasiswa S1 dan S2 pertanian dan peternakan bagi siswa/siswi yang berprestasi secara akademis. Ini akan dilakukan bekerja sama dengan IPB, UGM, dan perguruan tinggi lain yang bisa menerima murid-murid lulusan SMK Pertanian.
”Kami tekankan kepada semua penerima beasiswa, setelah menyelesaikan pendidikan harus memiliki komitmen kuat untuk mengabdikan diri pada sektor pertanian atau peternakan, di mana pun di seluruh Indonesia,” sambung Jerry.
YMPK membuka sekolah alam ini dengan skema pendidikan nonformal. Siswa akan diajari bercocok tanam dan beternak, ditambah beberapa keterampilan praktis. Pembina dan pembimbing para siswa antara lain berasal dari kalangan perguruan tinggi dan didampingi para petani andal.
Intinya, para siswa diberi bekal pembelajaran untuk menjadi petani sukses. ”Tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga praktik karya nyata di lapangan,” kata Jerry. Di sekolah, mereka belajar kurikulum wajib untuk mendapatkan ijazah Paket B dan Paket C, di samping keterampilan pertukangan, menjahit,dan lain-lain.
Inovasi dalam Menggalang Sumber Dana YMPK tidak berhenti berinovasi dalam mencari dan menggalang sumber dana untuk biaya sekolah, asrama, hingga (kelak) biaya kuliah anak-anak muda
terbaik tersebut. Seluruh penjualan sayuran segar hasil pertanian di lahan seluas 6 hektare milik yayasan di Megamendung, misalnya, sepenuhnya digunakan untuk membiayai program pendidikan tadi.
Program penanaman sayur oleh petani ini sudah berjalan, dan hasilnya terbukti lumayan. ”Kami menanam sayuran yang sederhana dulu, seperti caisim, kailan, tomat, dan terong. Selain memasok ke restoran, hotel, dan supermarket seperti yang ditandatangani MoU-nya hari ini, banyak juga teman dermawan yang ikut menikmati panenan kebun kami,” ungkap Jerry.
Menurut Jerry, ada lima hal yang diperlukan agar Indonesia bisa semakin kuat dalam pengelolaan swasembada pangan. Pertama, sumber daya alam. Dalam hal ini, telah disebut, Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah. Kedua, pembangunan infrastruktur yang terbilang luar biasa dalam 10 tahun terakhir.
”Dengan dukungan infrastruktur, pengangkutan hasil alam dari desa menuju kota sudah jauh lebih baik,” ucap Jerry. Ketiga, penegakan hukum yang juga sudah berjalan baik. Keempat, sumber daya manusia. Kita tahu, program mencetak 1.000 sarjana pertanian dan peternakan diarahkan untuk mengelola kekayaan alam tersebut.
Sedangkan yang kelima adalah peran serta investor. Jerry Hermawan Lo berpendapat, keterlibatan investor benar-benar sangat dibutuhkan untuk membantu mengelola lahan-lahan yang ada di berbagai daerah. Dengan begitu,
masyarakat di daerah pun memiliki kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan dari pemanfaatan lahan di bidang pertanian dan perkebunan.
Sumber: