Mahasiswa Uniba Beri Pendampingan Pada Pelaku UMKM

Mahasiswa Uniba Beri Pendampingan Pada Pelaku UMKM

Sejumlah mahasiswa Kelompok KKM 59 Uniba tengah melakukan pendampingan di Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, belum lama ini.--

Sampai saat ini, lanjut Indra, proses pembuatan emping melinjo di Jiput tetap mempertahankan metode tradisional dengan menggunakan energi panas matahari untuk proses pengeringan dan alat tumbuk melinjonya pun masih tradisonal terbuat dari batu alam. 

 

Inilah yang membuat emping melinjo Jiput memiliki tekstur dan rasa yang khas, berbeda dengan produk serupa dari daerah lainnya. 

 

"Para pengrajin masih menggunakan metode manual atau tradisonal. Proses pengeringan melinjo dengan memanfaatkan panas terik matahari bisa memakan waktu 2 sampai 4 hari untuk siap ditumbuk menjadi emping. Lamanya hari untuk proses pengeringan tersebut tergantung kondisi terik matahari," paparnya. 

 

Salah satu UMKM yang menonjol terdapat di Desa Tenjonglahang yaitu 'Emping Melinjo Asli Jiput' milik Saprawi. Ia bersyukur atas kehadiran mahasiswa Uniba yang melakukan KKM di wilayahnya.

 

" Dengan adanya program KKM Universitas bina bangsa ini, kami berharap adik-adik mahasiswa ini bisa membantu kami berinovasi pada produk emping melinjo maupun promosi dan pemasarannya yang menggunakan media online.

 

Saprawi dan sejumlah pelaku UMKM lainnya di Jiput berharap dukungan pemerintah dan pihak swasta, agar usaha mereka  semakin berkembang, sehingga bisa berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian masyarakat sekitar. 

 

"Jika produk emping melinjo khas Jiput ini berkembang, baik kualitas maupun kuantitasnya, banyak dibeli oleh konsumen lokal maupun berbagai daerah, secara otomatis akan banyak menyerap tenaga kerja juga pendapatan masyarakatnya," pungkasnya. (*)

Sumber: