DLH Tangerang Selatan Peringati Hari Peduli Sampah Nasional

DLH Tangerang Selatan Peringati Hari Peduli Sampah Nasional

Sekda Kota Tangsel Bambang Noertjahjo (lima kanan) didampingi Kepala DLH Wahyunoto Lukman foto bersama peserta HPSN di Jaletreng, Setu, Rabu (6/3). -Miladi Ahmad Cemol/tangerangekspres.id-

Wahyunoto mengaku, pihaknya sudah mensosilisasikan perwal tersebut kepada pelaku ritel agar mereka tidak lagi menggunakan wadah berbahan plastik.

 

"Yang paling mudah kami awasi adalah ritel yang dalam bentuk badan usaha. Mereka membantu dan mendukung dan tidak menyediakan kantong plastik. Konsumen dipaksa bawa kantong dari rumah masing-masing dan kalaupun tidak bawa ritel tersebut menyediakan kantong dan berbayar dan bisa digunakan berkali kali," tuturnya.

 

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel Bambang Noertjahjo mengatakan, sampah merupakan hasil kegiatan manusia yang tidak akan ada habisnya. Selama manusia hidup, sampah akan selalu ada. 

 

"Penanganan sampah merupakan persoalan serius yang harus mendapat perhatian dari multidimensi. Penanganan sampah bisa dilakukan dalam kelompok kecil, mulai dari RT, RW dan lingkungan hingga kelurahan dan kecamatan," ujarnya.

 

Pria yang hiasa disapa Bambang Apul ini menambahkan, timbulan sampah Kota Tangsek mencapai 1.000 ton per hari. Namun, timbulan sampah yang besar tersebut saat ini tidak diimbangi dengan perluasan atau peningkatan kapasitas TPA.

 

Namun, pihaknya akan terus berupaya agar dapat mengelola sampah dengan baik. Upaya yang dilakukan beberapa diantaranya berupa, penerapan teknologi insenerator di ITF Pondok Aren yang telah beroperasi pada akhir 2023. 

 

"Yang paling utama adalah pengurangan sampah yang dilakukan dari sumber dengan peningkatan peran serta masyarakat," tambahnya.

 

Menururnya, HPSN tercetus usai terjadinya longsor tumpukan sampah di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada 21 Februari 2005. Kala itu terjadi tragedi yang diakibatkan oleh sampah, yang mengakibatkan dua permukiman di sekitar TPA Leuwigajah tertimbun dan menewaskan 157 orang. 

Sumber: