Tanggulangi Stunting, Dinkes Banten Fokus Sosialisasi Program 1.000 HPK

Tanggulangi Stunting, Dinkes Banten Fokus Sosialisasi Program 1.000 HPK

Kepala Dinkes Banten, Ati Pramudji Hastuti saat memberikan sambutan dalam acara Sosialisasi Program 1.000 HPK di Aula Dinkes Banten, Selasa (5/3/2024).-Syirojul Umam-

Ia menuturkan, pola asuh yang  baik dimulai dari edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan enam kali selama kehamilan.

 

Selanjutnya, bersalin di fasilitas kesehatan, lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan berupayalah agar bayi mendapat Colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun, namun berikan juga makanan pendamping ASI.

 

"Jangan lupa pantau tumbuh kembangnya dengan membawa buah hati ke Posyandu setiap bulan. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah berikanlah hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah," ungkapnya.

 

Tak hanya itu, kata Ati orang tua juga perlu menjaga sanitasi dan higienitas dengan membiasakan mencuci tangan pakai sabun, tidak membuang air besar sembarangan, menggunakan air bersih, menjaga kebersihan dan peralatan makan. 

 

"Jika sanitasi tidak dijaga, buah hati akan berisiko mengalami gangguan kesehatan seperti diare atau infeksi saluran napas dan pada akhirnya menggangu pertumbuhannya," tuturnya.

 

Sementara upaya perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan  kemajuan ilmu dan teknologi.

 

Perbaikan gizi masyarakat yang dilaksanakan secara intensif dari tahun ke tahun telah dapat menurunkan prevalensi beberapa masalah gizi, akan tetapi hasil intervensinya belum maksimal. 

 

"Oleh karena itu kita masih tetap berupaya salah satunya dengan mengadakan Sosialisasi Program 1000 HPK dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Stunting. Salah satu kunci utama dalam penanganan masalah stunting yaitu pola pengasuhan sejak 1000 HPK. Untuk itu masyarakat atau keluarga perlu mendapat pengetahuan tentang pengasuhan yang ideal mulai sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun," paparnya.

Sumber: