Drainase Buruk, Venue Porprov Banjir
KOTA TANGERANG--Saluran drainase di sekitar GOR Dimyati, Kota Tangerang sudah diperbaiki beberapa waktu lalu oleh dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun, tak menyelesaikan masalah. Saat hujan lebat Selasa (10/5) malam, drainase tak mampu menampung air. Akibatnya, air meluap hingga masuk ke dalam lapangan di dalam GOR. Lapangan yang berbuat dari kayu terendam air setinggi sekitar 15 sentimeter. Ketua KONI Kota Tangerang Hadi Rusman Rabu (11/5) datang ke GOR untuk melihat kondisinya. GOR Dimyati, akan menjadi salah satu venue Pekan Olaharga Provinsi (Porprov) Banten, November mendatang. Ada tiga cabang olahraga yang bertanding di GOR yang menjadi ikon Kota Tangerang ini. Yakni, basket, futsal dan fanball. Yang dikhawatirkan Hadi, kondisi lapangan yang terbuat dari kayu. "Lapangan kayu yang terendam air, setelah kering kayu akan terangkat. Lapangan menjadi menggelembung. Ini yang saya khawatirkan. Untuk perbaikan total, tidak dianggarkan di APBD tahun ini," ujarnya. Saat ini GOR Dimyati juga menjadi pemusatan latihan cabang (puslatcab) basket untuk persiapan pekan olahraga pelajar daerah (popda) dan porprov. Hadi mengatakan, kondisi di dalam GOR sejatinya perlu banyak renovasi. "Saya juga tidak tahu, mengapa tidak ada anggaran untuk renovasi. Padahal perlu banyak perbaikan sana-sini," lanjutnya. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang Kaonang kemarin juga datang ke GOR Dimyati. Ia bersama tim BPBD ikut mengeringkan lantai lapangan. Menurut Kaonang, selain GOR Dimyati, GOR di Kecamatan Jatiuwung juga terendam banjir. "Satu GOR di Gembor, Kecamatan Jatiuwung dan satu ada di sini (GOR Dimyati)," kata Kaonang saat ditemui Tangerang Ekspres di GOR Dimyati, Rabu (11/5). Kaonang menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi pada saat hujan lebat mengguyur wilayah Kota Tangerang sekitar pukul 01.15 WIB dini hari bahwa luapan air yang masuk ke area lapangan pertandingan GOR Dimyati. "Informasi dari penjaga jam 1 malam itu luapan air dari jalam raya cukup tinggi sehingga masuk ke dalam GOR," ungkapnya. Berdasarkan pantauan, Dispora melibatkan Dinas penanggulangan bencana Daerah (BPBD) melakukan menyedotan air yang masuk ke lapangan GOR Dimyati. "Ketinggian air mencapai lebih dari 15 sentimeter. Kami langsung melakukan pengurasan," ujarnya. Menurutnya, lokasi sekitar GOR Dimyati memang rawan banjir. Namun kali ini, banjir lebih parah dari sebelumnya. Lantaran luapan air dari jalan raya masuk ke dalam GOR tersebut. GOR ini, lanjut Kaonang, salah satu venue yang digunakan pada porprov nanti. "GOR saat ini menjadi tempat latihan persiapan popda dan porprov oleh cabor basket. Kata Kaonang, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal mengatasi dan mengantisipasi persoalan banjir tersebut. "Kita akan koordinasi dengan Dinas Perkim dan PUPR. Sementara itu, anggota DPRD Kota Tangerang Andri S Permana miris melihat pemadangan ini. Ia menyampaikan, beberapa catatan pasca terjadinya banjir di GOR Dimyanti. Banjir menurutnya, gagalnya sistem drainase di sekitar GOR belum lama dilakukan pengerjaan. Hal Ini menjadi catatan paling penting. "Ini yang menjadi catatan paling mendasar. Ada kegagalan perencanaan di beberapa sektor yang seharusnya diintegrasikan di awal pada saat melakukan perencanaan pembangunan," kata Andri saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) lokasi GOR Dimyati. Andri yang juga Sekretaris Komisi II ini mendesak harus secepatnya dicarikan solusi dari kejadian ini. Konon beberapa bulan kedepan Kota Tangerang akan menjadi tuan rumah pada perhelatan pesta olahraga tingkat Provinsi Banten. "Genangan air yang memasuki GOR ini cukup parah. Ini pasti berpengaruh langsung pada kualitas lapangan. Tadi sudah dicek langsung oleh Ketua KONI juga. Kondisi ini sangat miris dan memprihatinkan," tegasnya. Andri yang juga Ketua umum Perbasi Kota Tangerang menyatakan, tetap akan menggunakan GOR Dimyati sebagai venue basket dan puslatcab. GOR Dimyati ini, kata Andri memiliki nilai historis. GOR Dimyati yang dibangun pada 1974 itu menjadi landmark atau ikon gedung di Kota Tangerang. "Kalaupun diberikan opsi venue lain untuk cabor Basket, kita tidak akan pernah mau ambil. Karena bagaimanapun juga secara historis GOR ini harus diselamatkan. Karena ada nilai sejarah, tidak boleh juga dipisahkan dalam perjalanan dan perkembangan olahraga di kota Tangerang," tukasnya. (raf)
Sumber: