Harga Kebutuhan Pangan Terus Naik, PTHKTI Ajak Perempuan Peduli

Harga Kebutuhan Pangan Terus Naik, PTHKTI Ajak Perempuan Peduli

TELUKNAGA –Situasi Pandemi Covid-19 menimbulkan berbagai persoalan serius. Selain krisis kesehatan, ekonomi, kenaikan harga dan kebutuhan pangan mengancam masyarakat. Untuk itu, Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (PTHKTI) mengantisipasi dengan gerakan tanam sayuran di Kampung Rawalini, Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Rabu (18/11). Dalam sambutannya, Ketua Umum Dewan Pimpinam Nasional (DPN) Perempuan Tani HKTI Dian Novita Susanto mengatakan, keterbatasan pasokan kebutuhan pokok semakin menjadi dalam situasi pandemi Covid-19. Maka, kegiatan tanam sayuran merupakan salah satu bentuk aksi nyata ketahanan pangan. Menurutnya, saat ini krisis pangan telah terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu lantaran penerapan Pemabatasa Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah provinsi di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyatakan defisit bahan pangan ini akan memunculkan kenaikan harga bahan pangan di November, Desember 2020. "Kenaikan itu akan memunculkan inflasi, di mana kita ketahui di bulan Oktober lalu kenaikan bahan seperti minyak goreng dan bawang mengalami kenaikan sekitar 0,07 persen," jelasnya. Maka dari itu, pihaknya menginisiasi gerakan tanam serentak secara nasional dan mengajak seluruh kaum perempuan turut serta dalam melakukan kegiatan ini demi membantu sesama dan pemerintah dalam mengatasi krisis bahan pangan. "Caranya cukup mudah kita manfaatkan lahan yang kosong dan juga bisa dilakukan di pekarangan rumah masing-masing untuk menanam pangan holtikultura," ujarnya. Sementara itu, Kepala Staf Presiden (KSP) Jendral TNI (Purn) Moeldoko, mengatakan tidak mudah untuk melakukan kegiatan tanam secara serentak. Dan ia mengapresi segala keterbatasan dibuktikan karya nyata tanpa wacana. "Perempuan Tani di Inondesia selalu dapat hadir gegap gempita membantu program pemerintah," ujarnya dalam layar virtual. Mantan Panglima TNI ini mengaku tidak ingin kaum perempuan nanti mengeluh dengan harga kebutuhan pangan yang melonjak. Karena, persoalan itu dapat teratasi jika kita melakukan penanaman sendiri dirumah masing-masing. "Jangan ada lagi yang bilang harga cabe mahal, beras mahal, terong mahal dan bawang merah mahal, hentikan itu, semua dapat menanamnya di rumah masing-masing," ujar Moeldoko. "Apa susahnya nanam barang itu, buahnya bisa dijual, cara menanamnya ada petunjuknya, kita punya alat, kita punya air dan kita punya waktu. Terus apa lagi yang harus ditunggu," paparnya. Ia berharap peran kaum perempuan di Indonesia bisa dapat menjadi penyanggah harga kebutuhan bahan pangan. Jika itu merupakan sebuah realitas, tentu akan stabil dan sejahtera. "Bayangkan saja satu orang menanam satu kilo hasilnya, bisa dibayangkan kalau seribu orang bisa berapa ribu ton itu," tandas pria yang menjabat sebagai Ketua Umum HKTI ini. (zky/din)

Sumber: