Kerjasama PT TNG dan Oligo Partners Mandek, Walikota Minta Diambil Alih Pusat

Kerjasama PT TNG dan Oligo Partners Mandek, Walikota Minta Diambil Alih Pusat

TANGERANG - Draf kontrak kerjasama Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) antara konsorsium Oligo Partners dengan PT TNG, mandek. Sampai saat ini penyusunan draf belum juga selesai. Harusnya, kontrak kerjasama tersebut sudah diselesaikan untuk nantinya masuk ketahap selanjutnya. Tetapi sejak ditetapkan Oligo Partners sebagai pemenang tender tidak ada progres atau kemajuan mengenai mega proyek PLTSa yang akan dibangun di TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang. Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, proyek PLTSa sejauh ini tidak ada progres. Bahkan kontrak kerjasama dengan Oligo Partners sebagai pemenang tender dengan perusahaan milik Pemkot Tangerang, PT TNG belum ada keputusan yang jelas. Artinya jika dibiarkan maka tidak ada tindak lanjut. Arief mengambil keputusan lebih baik pemerintah pusat bisa mengambil alih proyek tersebut. "Saya inginnya masalah PLTSa ini bisa diambil alih pemerintah pusat. Karena sampai saat ini kontrak kerjasama Oligo Partners dengan PT TNG belum selesai. Harusnya, setelah ditetapkan pemenang tender kontrak kerjasama itu sudah selesai. Sampai sekarang infonya masih kajian,"ujarnya. Arief menambahkan, jika PLTSa diambil oleh pusat akan lebih mempunyai kapabiltas yang besar. Saat ini masalah PLTSa masih berproses dibimbing oleh Menko Maritim dan Investasi. "Masalah sampah yang dihadapi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Tangerang ini sama. Harusnya sampah ini ditangani menggunakan teknologi. Kita sudah bicarakan dengan Pak Gubernur mengenai masalah ini. Kemarin juga Bupati Lebak juga mengatakan mempunyai lahan besar di Maja. Mudah-mudahan bisa menjadi solusi untuk TPA regional,"paparnya. Ia menjelaskan, TPA Rawa Kucing kondisinya untuk beberapa tahun kedepan tidak bisa menampung sampah. Karena sudah penuh. Maka itu penanganan sampah secara teknologi bisa mengurangi beban sampah yang ada TPA Rawa Kucing. "Mudah-mudahan PLTSa di Kota Tangerang bisa terwujud untuk bisa memanjangkan usia TPA Rawa Kucing. Besok kita akan melakukan pertemuan dengan Menko Maritim membahas masalah PLTSa,"ungkapnya Arief menuturkan, saat ini yang bisa dilakukan untuk memanjangkan usia TPA Rawa Kucing adalah dengan cara mengolah sampah sebelum dibuang ke TPA Rawa Kucing. Bahkan, sudah ada beberapa kelompok masyarakat yang melakukan pengolahan sampah agar bisa mengurangi beban sampah di TPA Rawa Kucing. "Dinas Lingkungan Hidup mempunyai program sedekah sampah dan program sampah lainnya bertujuan untuk mengurangi beban sampah di TPA Rawa Kucing. Artinya kita akan berupaya untuk bisa memanjangkan usia TPA Rawa Kucing agar bisa bertahan lama. Sampai nanti adanya PLTSa pengolahan sampah dengan cara modern,"tutupnya. Konsorsium Oligo Partners terdiri dari lima perusahaan yang ada di lima negara. Indonesia, Malaysia, India, Amerika, dan Hongkong. Perusahaan tersebut berhasil memenangkan pengadaan investasi listrik tenaga sampah yang akan dilakukan di TPA Rawa Kucing dan juga di Jatiuwung. Oligo Partners di Indonesia bernama PT Oligo Infrastruktur Indonesia (OII). Presiden Direktur PT OII Cynthia Hendrayani usai mendapat kepastian sebagai pemenang tender beberapa waktu lalu mengatakan, dari empat peserta lelang yang ikut dan akhirnya Oligo Partners terpilih menjadi pemenang. Bahkan dalam tahap seleksi, semua persyaratan bisa diselesaikan dan sesuai dengan keinginan Pemkot Tangerang. "Kami menawarkan teknologi terpadu agar bisa mengolah sampah menjadi tenaga listrik. Selain itu, kami juga menawarkan bagaimana TPA Rawa Kucing tetap stabil meski sampah yang masuk banyak. Kami akan olah di dua lokasi, yakni TPA Rawa Kucing dan juga di Jatiuwung, setelah kontrak kerjasama disepakati," ungkapnya. (ran)

Sumber: