Janji Lagi Janji Lagi, Turidi Gagas Gerakan Rp 1000 untuk Perbaikan Taman Royal

Janji Lagi Janji Lagi, Turidi Gagas Gerakan Rp 1000 untuk Perbaikan Taman Royal

KOTA TANGERANG-Komitemen PT Cahaya Baru Raya Reality (CBRR), pengembang Taman Royal, yang akan memperbaiki jalan rusak hanya janji belaka. Warga Taman Royal 1 dan 3 tak bisa menahan kesabaran. Sudah dua kali ingkar janji. Minggu (1/3), warga Taman Royal 1 dan 3 melakukan aksi tanam pohon pisang di tengah jalan rusak, sebagai bentuk kekecewaan terhadap PT CBRR yang terus ingkar janji. Hingga saat ini, janji Musanif selaku owner PT CBRR yang akan memperbaiki jalan belum terlaksana. Bahkan, sejak diikat dengan MoU, pihak pengembang selalu mengulur waktu. Pekan kemarin, saat dipanggil Dinas Perkim Kota Tangerang untuk dimintai keterangan mengenai alasan tidak dilakukan perbaikan jalan, Musanif mengatakan dirinya sedang sakit dan miminta waktu kembali. Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Turidi Susanto menyebut pengembang telah ingkar janji. Lantaran apa yang sudah disepakati dalam musyawarah yang dilakukan pada Rabu (22/1) lalu dengan perwakilan warga, DPRD, Sekda dan juga dinas terkait tidak ditepati. Saat itu pengembang berjanji akan memperbaiki jalan rusak di Februari. Tapi tak terjadi. "Berarti kan pengembang ingkar janji. Padahal sudah melakukan MoU kepada kami dan juga Pemkot Tangerang. Sudah beberapa kali meminta pengunduran waktu untuk perbaikan, tetapi saya lihat langsung kondisi jalannya semakin parah. Wajar saja jika warga marah,"ungkapnya. Turidi meminta kepada pengembang untuk segera memperbaiki akses jalan ini. Jangan hanya mengambil keuntungan dari hasil penjualan properti saja, namun juga harus melihat kepentingan bersama yakni akses jalannya. "Kebetulan tadi (kemarin) saya sudah menelpon Pak Musanif selaku owner PT CBRR, ia berjanji lagi akan memperbaiki di bulan ini pada tanggal 4 mendatang," ungkapnya. Turidi menuturkan, dirinya juga sangat menyayangkan sikap pimpinan bank Mayapada selaku penjamin pinjaman PT CBBR yang tidak hadir pada saat pertemuan bersama OPD dan PT CBBR. Padahal tarik ulur antara Bank Mayapada dan PT CBBR yang tidak menyerahkan lahan fasum dan fasosnya ke pemkot, menjadi penyebab utama masalah ini. Sehingga mengorbankan banyak warga. "Saya mau lihat, jika nanti pada tanggal yang sudah ditetapkan dan tidak kunjung diperbaiki juga, maka kami akan melakukan gerakan 1000 rupiah menyumbang kepada Pemkot Tangerang untuk perbaikan jalan ini,"tutupnya. Kiblatullah salah satu warga Taman Royal mengatakam, sudah bertahun-tahun warga meminta agar jalan yang rusak parah tersebut diperbaiki. Tetapi sampai saat ini, tidak ada realisasi. Apalagi melihat kondisi jalan semakin parah. Makanya ditanam pohon pisang. "Hingga 2020, belum juga terlihat ada jalan yang diperbaiki. Padahal 2018, kurang lebih 4 kali pertemuan membahas soal ini, mana janjinya, malah kondisi jalan semakin parah,"ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres. Ia menambahkan, saat hujan deras jalan utama untuk akses masuk kompleks, tergenang air hingga 40 sentimeter. Sehingga sangat membahayakan warga dan pengguna jalan lainnya. "Bagaimana tidak, jalan tersebut berlubang dan tertutup air. Sudah banyak korban yang berjatuhan di sini, terlebih anak sekolah yang menggunakan motor. Selain itu saluran air juga tertutup lantaran lumpur dan bebatuan yang menutupi sepanjang jalan ini,"paparnya.(ran)

Sumber: