Evaluasi Penanganan Banjir, Minim Perahu dan Petugas

Evaluasi Penanganan Banjir, Minim Perahu dan Petugas

TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang kesulitan menangani banjir yang melanda beberapa hari lalu. Terutama di wilayah paling parah seperti Ciledug Indah, Pondok Bahar, Cipondoh, Periuk Jaya dan Pondok Arum. Tak sedikit warga yang terdampak mengeluhkan bantuan evakuasi dan  logistik yang lamban dan tidak merata. Bahkan ada beberapa warga yang belum menerima bantuan sampai air surut. Persoalan ini jadi bahan evaluasi yang dibahas dalam Rapar Koordinasi yang dihadiri Forkompinda Kota Tangerang, Rabu (8/1). Sekretaris  Daerah Kota Tangerang  Herman Suwarman  mengakui, Pemerintahan Kota Tangerang kelimpungan mengevakuasi warga yang terdampak. Lantaran kekurangan personel di lapangan hingga perahu yang digunakan untuk mengevakuasi korban banjir. "Kendalanya barang kali peralatan, terus personel di lapangan, perahu, peralatan dapur dan banyak lagi. Karena titik banjir banyak sehingga ada kendala dalam melakukan evakuasi dan membantu masyarakat yang terdampak banjir beberapa waktu lalu," ujarnya yang ditemui usai rapat evaluasi. Herman menjelaskan, banjir yang terjadi di Kota Tangerang bersifat mendadak lantaran. Sehingga, semua unsur mulai dari warga, pemerintah, Polri, TNI, hingga perangkat daerah lainnya tidak sempat mengantisipasi datangnya banjir. "Dari 2007 saja kita tidak pernah banjir besar, tetapi akhirnya kemarin terdampak banjir dari malam tahun baru dan baru surut kemarin. Kalau dilihat dari titik banjir tidak terlalu banyak awalnya, cuma kejadian mendesak maka kaget makanya banyak kendala dalam melakukan pertolongan,"ungkapnya . Ia menuturkan, tidak hanya kendala dala peralatan saja, masyarakat sudah diworo-woro untuk dibantu evakuasi. Akan tetapi banyak dari mereka yang akhirnya berbarengan meminta evakuasi pada saat air sudah mulai tinggi. Sehingga petugas bingung mau bantu yang mana terlebih dahulu. "Dari awal banyak masyarakat yang menolak dievakuasi, ketika air sudah tinggi dan posisi malam hari jadi bingung mau yang mana terlebih dahulu. Dengan keterbatasan, kita tetap membantu walaupun ada kendala keterlambatan bantuan,"paparnya. Dalam beberapa hari kedepan, Kata Herman, Pemerintah Kota Tangerang sudah melakukan antisipasi dan penjagaan di posko banjir yang saat ini masih ada. Jadi ketika banjir melanda dengan mendadak, semua petugas bisa langsung evakuasi masyarakat. "Menurut info BMKG, 12 Januari akan ada hujan lebat disertai badai. Ini akan kita antisipasi agar pada saat kejadian dan banjir mengepung Kota Tangerang bisa langsung dengan cepat kita lakukan langkah pertolongan dan itu sudah kita bahas dalam rapat evaluasi," tutupnya. (mg-9)

Sumber: