22 Sekolah Rusak, Siswa Diliburkan

22 Sekolah Rusak, Siswa Diliburkan

KOTA TANGERANG-Banjir yang menghantam Kota Tangerang, telah merusak fasilitas 22 sekolah, SD dan SMP negeri/swasta. Hari pertama masuk sekolah, Senin (6/1) setelah masa libur kenaikan kelas, sekolah tidak bisa menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Sebagian besar siswa diliburkan. Ada sejumlah siswa yang datang ke sekolah hanya bersih-bersih kelas. Akibat banjir, ruang kelas dipenuhi lumpur dan puing-puing. Bangku sekolah kotor oleh endapan lumpur. Peralatan sekolah, seperti komputer, server, dan sejumlah bangku rusak. Seperti yang terjadi di SMPN 24 Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tengah. Seluruh sarana dan prasarana sekolah tidak bisa digunakan. Mulai dari bangku sekolah, lab komputer, lab IPA, perpustakaan, dan juga fasilitas lainnya rusak akibat diterjang banjir setinggi 2 meter. Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, banjir yang menerjang Kota Tangerang mengakibatkan beberapa sekolah tak bisa digunakan. Ia kemarin melihat langsung kondisi SMPN 24. Kondisi sekolah mengenaskan. Buku-buku yang sebelumnya terendam air terlihat berantakan di lantai kelas. "Tadi (kemarin) saya mengecek langsung dan melakukan bersih-bersih di SMPN 24. Di sana mulai dari komputer yang ada di lab, ruang guru, tata usaha, serta buku-buku untuk belajar siswa terendam air dan tidak bisa digunakan lagi. Semua berserakan di luar kelas. Bangku sekolah dan meja juga sudah tidak bisa digunakan," ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres di SMPN 24 Pondok Bahar. Arief menambahkan, kegiatan belajar mengajar yang seharusnya sudah berjalan, terpaksa tertunda. Karena memang ruang kelas tidak bisa digunakan siswa karena masih ada lumpur mengendap di ruang kelas. "Saya sudah menginstruksikan BPBD untuk membantu membersihkan ruang kelas agar bisa digunakan siswa dalam KBM. Selain itu dari TNI dan Polri juga turun membantu membersihkan sekolah yang terkena banjir kemarin. Mudah-mudahan besok (hari ini) bisa digunakan," paparnya. Ketika ditanya berapa kerugian yang dialami sekolah, Arief belum bisa memastikan jumlahnya. Karena, masih dalam pendataan dinas pendidikan, apa saja yang nanti akan disediakan untuk menunjang KBM di sekolah. "Untuk kerugian, belum bisa dijelaskan berapa kerugian sekolah. Karena, memang banyak sekali sarana dan prasarana sekolah yang rusak karena banjir kemarin," ungkapnya. Sementara itu, Kepala SMPN 24 Pondok Bahar Suhardi menjelaskan, kerugian yang dialami sekolahnya sangat banyak. Mulai dari komputer, buku pelajaran, printer, monitor, ijazah dan juga raport terendam air. Semua yang ada di lantai 1 habis terendam sampai sedada orang dewasa. "Hari pertama banjir hanya sebetis saja. Tetapi hari kedua malah sedada, sudah kita coba pindahkan. Tetapi tetap saja tidak bisa terselamatkan. Ini saja siswa masih belum bisa ikut kegiatan belajar mengajar," katanya. Suhardi menuturkan, untuk ijazah yang terendam sebanyak 50 dan untuk raport ada sebanyak 90 buku yang terendam. Bahkan server e-raport yang baru didapat juga terendam air pada saat banjir. "Kalau ijazah itu memang masih ada siswa yang belum mengambil. Sama seperti raport pada saat pengambilan orang tua siswa tidak hadir makanya terendam. Tetapi kami sudah melaporkan ke dindik untuk dilakukan pendataan ulang," tuturnya. Hal yang sama dikatakan Kepala SDN Periuk Jaya Permai Een Hasanah. Ia terpaksa tidak melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) karena tempat yang tidak memungkinkan. Hampir semua ruang kelas dan semua fasilitas tidak bisa digunakan. "Kini semua fokus untuk bersih-bersih sekolah. Ada juga siswa yang masuk tapi hanya kelas 5 dan 6 saja. Itupun mereka datang untuk membantu kami membersihkan sampah," tuturnya. Ia juga menyebutkan, kini pihaknya tengah mendata barang-barang yang rusak akibat banjir, untuk dilaporkan pada pemerintah pusat dan daerah. "Banyak yang rusak. Seperti, pintu jebol, kemudian bangku dan meja belajar patah. Ditambah buku pinjaman BOS juga rusak. Hal itu karena banjir yang merendam sekolah cukup parah dengan tinggi sekitar 2,5 meter. Belum lagi arus airnya cukup deras," ujar Een. Ia juga pun belum bisa memastikan, kapan KBM akan berjalan normal. Dikarenakan, banyak fasilitas dan buku yang rusak. "Kita belum tahu kapan KBM bisa berjalan normal. Sekalipun bisa pasti ada keterbatasan seperti buku dan fasilitas. Yang penting sekarang, kita bersihkan saja dulu," tutupnya. (mg-9)

Sumber: