Kabupaten Tangerang: Banjir Melanda 7 Kecamatan

Kabupaten Tangerang: Banjir Melanda 7 Kecamatan

TIGARAKSA-Ribuan rumah terendam banjir akibat luapan Sungai Cisadane dan Cidurian. Hingga menyebabkan, puluhan ribu orang mengungsi. Tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Tangerang. Yakni, Kelapa Dua, Pagedangan, Cisoka, Solear, Curug, Teluknaga dan Kosambi. Hingga malam kemarin proses evakuasi masih terus dilakukan. Mengingat masih ada warga yang memilih bertahan di dalam rumah. Bupati Tangerang, A. Zaki Iskandar turun ke lokasi banjir sekira pukul 10.00 WIB dengan ditemani Wakil Bupati Mad Romli dan Sekretaris Daerah Moch. Maesyal Rasyid. Tepatnya di Kelurahan Bencongan dan RS Qadr Islamic Karawaci, Kecamatan Kelapa Dua. “Saya minta kepada instansi dinas atau badan yang terkait dengan kebencanaan untuk membantu warga. Kepada warga juga saya imbau untuk mengikuti arahan petugas di lokasi banjir. Banjir kali ini disebabkan meluapnya Sungai Cisadane dan menyebabkan anak sungai juga ikut meluap,” katanya kepada awak media di lokasi banjir, Rabu (1/1). Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Bambang Sapto mengatakan, pemantuan ketinggian air di Sungai Cisadane, Cidurian, dan Cimanceuri sudah sampai tahap waspada. Ia mengimbau, warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai untuk waspada. Apabila mengetahui bencana banjir diimbau segera melaporkan kepada RT dan RW setempat dan mengamankan dokumen penting. Seperti sertifikat rumah, ijazah, surat-surat kendaraan, dan dokumen penting lain. “Kita sedang intens melakukan penanganan banjir di dua kecamatan yakni Kelapa Dua dan Pagedangan. Cukup banyak titik yang harus ditangani cepat. Di Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, kita dirikan dapur umum,” kata Bambang melalui sambungan seluler kepada Tangerang Ekspres. Dari data BPBD, rumah yang terdampak paling parah terdapat di Kecamatan Kelapa Dua meliputi Perumahan Binong Permai, Perumahan Bumi Karawaci, Kelurahan Bencongan dan Desa Curug Sangereng. Lalu, di Perumahan Gelam Jaya Pasar Kemis. Kecamatan Pagedangan, Kampung Cicayur, Kampung Karang Tengah dan Kampung Kebsiran. Ia menerangkan, masih melengkapi data rumah yang terdampak beserta jumlah pengungsi. Bambang menegaskan, pemkab memfokuskan kepada penanganan banjir. Adapun ketinggian air di 7 kecamatan terdampak banjir bervariasi. Mulai dari sepaha orang dewasa atau sekira 50 centimeter hingga mencapai atap rumah atau mencapai 2 meter. “Jumlah pengungsi dan kerugian masih kita hitung. Yang terpenting bantuan terlebih dahulu nanti sambil berjalan data warga dilengkapi. Kalau rumah terdampak banyak dan masih kita data,” jelasnya. Bambang mengatakan, hingga saat ini belum ada korban jiwa akibat bencana banjir di Kabupaten Tangerang. Adapun pasien RS Qadr di Kelapa Dua sudah dipindahkan ke RSU Kabupapaten Tangerang sebanyak 28 orang. “Kita lihat perkembangan selanjutnya, kalau dalam waktu tiga hari surut, tidak kita tetapkan darurat. Namun, apabila hujan tidak berhenti dan banjir tidak surut hingga enam hari berutrut-turut. Kita akan mengirimkan surat darurat bencana ke pusat,” tegasnya. Luapan sungai Cisadane merendam rumah warga di Kecamatan Pakuhaji dan Kecamatan Teluknaga, Rabu (11/1). Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Saat dikonfirmasi Tangerang Ekspres, anggota Trantib Kecamatan Pakuhaji Lili Sumantri, mengatakan sebanyak 90 rumah terendam banjir sekitar pukul 11.00 WIB, di Kampung Kali Baru Ilir, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji. “Jumlah rumah yang terendam air dapat bertambah karena dampak luapan air sungai Cisadane semakin meluas. Bahkan air luapan di pemukiman warga semakin tinggi,” kata pria yang akrab disapa Jaro Labet ini. Labet, dan sejumlah warga berinisiatif mengevakuasi korban ke tempat yang lebih aman di rumah keluarga mereka yang tidak terkena dampak luapan air sungai Cisadane. Selain itu, aliran listrik sudah dipadamkan pihak PLN. Sementara itu, Mifta Shuritho, Sekretaris Kecamatan Teluknaga mengatakan, lebih dari 1.000 rumah di dua kampung di wilayah Desa Tanjung Burung, terendam air. “Ketinggian air di salah satu kampung yang berdampingan dengan sungai Cisadane mencapai sepinggang orang dewasa. Dengan demikian warga mengungsi dengan sendirinya,” ungkapnya. Miftah menambahkan, pemerintah kecamatan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), sudah turun ke lokasi banjir. “Tujuannya untuk menanggulangi musibah banjir. Kemudian juga memberikan bantuan makanan dan minuman dan kebutuhan lainnya,” pungkasnya. (mg-10/zky)

Sumber: