Apel HUT ke-11 Kota Tangsel, Beragam Adat Bersatu di Tangsel

Apel HUT ke-11 Kota Tangsel, Beragam Adat Bersatu di Tangsel

SERPONG-Beragam pakaian adat memenuhi lapangan Cilenggang, Serpong, Selasa (26/11). Mulai dari peserta berpakaian adat Jawa, Betawi, Banten, Sumatera, Sulawesi dan lainnya dapat kita jumpai saat apel peringatan HUT ke-11 Kota Tangsel. Walikota Tangsel hadir dengan menggunakan kebaya, Wakil Walikota Tangsel pakai baju Jawa, Kajari Kota Tangsel pakai baju Betawi, Kepala Dinas Pariwisata Tangsel pakai adat Badui warna putih. Setelah apel selesai dilaksanakan, peserta yang berpakaian unik dan nyentrik berhak mendapatkan hadiah sepeda yang telah disiapkan panitia. Ada lima sepeda yang disiapkan dan pemenang dipilih oleh panitia. Setelah dinilai, juara dalam pakaian adat terbaik diraih Kejari Kota Tangsel dengan pakaian Betawinya. Kedua oleh Ketua Pengadilan Agama Tigaraksa Mamat Ruhimat, ketiga oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel dengan pakaian adat Badui. Keempat oleh Camat Ciputat dam terakhir diraih Muhaimin dan Dewi Murni dari Laskar Anggrek. Hadiah sepeda diberikan langsung oleh Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany. Airin mengatakan, pakaian adat sudah jadi kebiasaan tiap tahun pada momen-momen tertentu. "Ini semata-mata untuk meriahkan dan pengingat dasar pondasi kita sebagai pengingat kalau di Kota Tangsel banyak suku, adat dan budaga," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (26/11). Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, sengaja pakai pakaian adat Jawa karena tahun lalu pakai adat Batak. Alasan lain pakai baju Jawa alsebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat Jawa di Kota Tangsel. "Di Kota Tangsel masyarakat Jawa dalam HUT tahun ini saya anggap dominan. Di Kampung Budaya Wadah Sari di Pondok Aren mereka melakukan pertunjukan budaya beberapa hari. Tidak ada salahnya saya apreaiasi dengan pakai adat Jawa," singkatnya. Ditempat sama, Kajari Kota Tangsel Bima Suprayoga mengatakan, sengaja pakai pakaian adat untuk memeriahkan HUT ke-11 Kota Tangsel. Ia mengaku sudah memiliki baju Betawi sejak lama. "Saya pakai baju adat ini sebagai bentuk seru-seruan pada HUT ke-11 Kota Tangsel, alhamdullillah saya dapat sepeda dan juara," singkatnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel Dadang Sofian yang mendapat juara ketiga pakaian adat terunik mengaku senang pakai pakaian Suku Badui. "Saya asli Banten dan sudah punya baju adat Badui, saya senang pakai ini dan wajib dilestarikan," tuturnya. Selain apel dan pemilihan pakaian adat terunik, panitia juga pengumumkan juara stand terbaik pameran pembangunan, lomba perpustakaan SD tingkat Kota Tangsel. Yang tidak kalah menarik adalah pelepasan burung perkutut sebanyak 111 ekor. Pelepasan burung ini dalam rangka menyambut HUT ke-11 Kota Tangsel. Pelepasan diharapkan menjadi simbol kedamaian dan keseimbangan alam Kota Tangsel dari Paguyuban Pecinta Pelestari Perkutut Kota Tangsel (PATS). Setelah rangkaian selesai, pejabat dan tamu yang hadir bernyanyi dan bergoyang bersama dengan diiringi band yang yelah disiapkan. (bud)

Sumber: