Utusan 6 Negara Belajar Sanitasi

Utusan 6 Negara Belajar Sanitasi

CURUG-Sebanyak enam perwakilan negara berkunjung ke Kabupaten Tangerang, untuk mempelajari sejumlah program sanitasi yang diluncurkan Pemkab Tangerang. Para delegasi dari enam negara ini diterima Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, di aula SMPN 2 Curug, Selasa (26/11). Keenam delegasi itu berasal dari Nepal, Sudan, Kenya, Bangladesh, Tanzania dan Zambia. Kunjungan rombongan yang berjumlah 12 orang ini diinisiasi oleh Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) Netherland Development Organization, sebuah LSM bentukan pemerintah Belanda untuk menangani masalah sanitasi dan kebersihan. Tutur mendampingi bupati yakni Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang Erwin Mawandi, Kepala SMPN 2 Curug Hj Cucu Sri Rahayu, pegiat sanitasi Imam Sutopo dan perwakilan Pokja AMPL. Dalam sambutannya, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyatakan, Pemkab Tangerang menyambut baik kunjungan delegasi dari tujuh negara ini. Pemkab Tangerang siap memberikan informasi dan strategi yang diperlukan dalam pengelolaan program sanitasi. Zaki menjelaskan, ada sejumlah program sanitasi yang diluncurkan Pemkab Tangerang seperti Sanitasi Sekolah (Sanisek), Kurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki), Sanitasi Pesantren (Sanitren) dan Gerakan Bersama Atasi Kawasan Padat, Kumuh dan Miskin (Gebrak Pakumis). Keempat program itu merupakan program unggulan Pemkab Tangerang bidang sanitasi, dan sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2023. Selain keempat program sanitasi unggulan itu, Pemkab Tangerang juga memiliki sejumlah program Sanitasi lainnya seperti program Seribu Sarana Sanitasi (Serasi), Sanitasi berbasis Masyarakat (Sanimas), Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). Program-program ini merupakan program yang didanai APBN lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU PR). "Kam berharap, program sanitasi yang kita luncurkan ini dapat menjadi virus yang menyebarkan kebiasaan baik unuk hidup bersih dan sehat, tidak saja kepada masyarakat Kabupaten Tangerang sendiri, tetapi juga kepada masyarakat pada umumnya," kata Zaki. Perwakilan SNV Netherland Development Organization di Indonesia Maria Carreiro mengatakan, SNV merupakan organisasi yang dibentuk oleh kementerian luar negeri Belanda dan saat ini bekerja di lebih dari 25 negara seperti di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. SNV sendiri bekerja untuk membantu masyarakat untuk mendapatkan akses layanan dasar, termasuk sanitasi dan kebersihan. Maria menjelaskan, kedatangan delegasi dari enam negara ke Kabupaten Tangerang, untuk mempelajari sejumlah program sanitasi, terutama dari sektor pembiayaan dan pengelolaan. Dia menilai, program sanitasi di Kabupaten Tangerang tidak hanya sangat bagus tetapi juga konsisten dan berkelanjutan. Kondisi ini berbeda dengan di sejumlah negara di mana program sanitasinya terhenti setelah pemerintah menghentikan bantuan dana. Wanita yang bisa berbahasa Indonesia ini berharap, setelah kunjungan ini, para delegasi bisa menerapkannya di negara masing-masing, Di tempat yang sama, Kabid Sarana dan Prasarana Bappeda Kabupaten Tangerang Erwin Mawandi menjelaskan, dipilijnya SMPN 2 Curug sebagai salah satu lokasi kunjungan karena sekolah ini menjadi sekolah percontohan untuk program Sanisek, Kurasaki dan sekolah sehat. Selain mendapat penjelasan, para delegasi juga bisa meninjau langsung sarana Sanisek dan Kurasaki serta berinteraksi dengan siswa-siswi sebagai pelaku program. Sementara itu, Kepala SMPN 2 Curug Hj Cucu Sri Rahayu mengaku, tidak ada persiapan apapun dalam menyambut tamu dari enam negara ini di sekolah yang dia bina. Sebagai kepala Sekolah, tambahnya, dia mempersilahkan siapapun berkunjung dan mempelajari program Sanitasi dan Kurasaki. "Sudah banyak yang datang belajar Sanisek dan Kurasaki di sekolah ini, termasuk dari sejumlah daerah di Indonesia," katanya. Setelah meninjau Sanisek dan Kurasaki, para delegasi ini akan meninjau sarana Sanitren di Desa Pasir Barat, Kecamatan Cisoka, serta ke Desa Cileles untuk belajar dan meninjau langsung program Gebrak Pakumis Plus. (sdh/mas)

Sumber: