Konsep Hunian TOD Baik Bagi Tangsel

Konsep Hunian TOD Baik Bagi Tangsel

SERPONG-Pesatnya pertumbuhan penduduk di Kota Tangsel, mendorong kecanggihan perencanaan tata ruang kota. Salah satunya dalam menatapa konsep hunian. Dan, salah satu konsep hunian yang dinilai tepat untuk Kota Tangsel adalah sistem konsep Transit Oriented Development (TOD). TOD merupakan konsep kawasan yang terintegrasi dengan sistem transportasi umum. Seperti Bus Rapid Transit (BRT), Busway, Mass Rapid Transit (MRT), kereta api, serta lengkap dengan jalur sepeda dan pejalan kaki yang nyaman. Keinginan Tangsel untuk menerapkan TOD tertuang dalam Seminar Hari Tata Ruang 2019 bertajuk Strategi dan Kebijakan TOD yang diselenggarakan oleh Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangsel di kawasan Intermark, Jalan Lingkar Timur, Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangsel, Kamis (21/11). Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Edi Nursalam menjelaskan, saat ini terdapat 54 titik potensial se-Jabodetabek yang rencananya akan dibangun kawasan TOD. Enam di antaranya berada di Tangsel. "Di seluruh stasiun yang ada di Tangsel (Stasiun Serpong, Rawa Buntu, Jurang Mangu, Sudimara, dan Pondok Ranji), serta kalau enggak salah juga terminal Pondok Cabe," jelas Edi, dalam seminar kemarin. Ia menerangkan, titik potensial itu sudah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek. "Tahapannya, Pemda (Pemkot Tangsel) harus membuat masterplan-nya. Kalau enggak dibuat masterplan, nanti orang membangun sembarang," ujarnya. Menurutnya, secara demografi, Tangsel merupakan kota yang sangat potensial untuk mendukung oembangunan TOD di Indonesia. "Jadi nanti lengkap, campuran ada mal, ada pasar, ada hunian, ada perkantoran, ada rumah sakit, ada sekolah, semua menjadi satu. Namanya kompleks City. Sehingga orang yang tinggal di situ, di apartemen bisa langsung naik angkutan umum, atau bisa jalan kaki enggak perlu naik angkot. Itu kita harapkan. Kalau itu sudah terwujud kan bagus banget," terangnya, seraya mengatakan, TOD memiliki target rampung sampai tahun 2029. Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, TOD meruoakan konsep hunian yang sangat memiliki keunggulan. "Sangat penting, dengan layanan transportasi yang nyaman memberikan efisiensi perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain," ujarnya. Selain itu, kata Benyamin, dari segi waktu dan ekonomi juga memberikan manfaat, itulah salah satu prinsip utama yang didorong pada saat ini. Benyamin mengatakan, dari 6 titik yang masuk dalam perencanaan pembangunan TOD, terdapat dua titik yang menjadi fokus utama. "Di sekitar Stasiun Rawa Buntu dan kawasan Stasiun Jurang Mangu," sebutnya. Menurutnya, dua kawasan itu diprioritaskan karena dinilai menjadi stasiun yang memiliki daya tarik, serta pola pergerakan orang terbesar di Kota Tangsel. Benyamin menilai, TOD dapat mendorong pertumbuhan investasi Kota Tangsel. Hal tersebut didorong untuk kemajuan Kota Tangsel. Semantara, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Tangsel, Dedeng A Dasa berharap, agar program pemerintah ini dapat diimplikasikan dengan baik agar segera dapat dimanfaatkan masyarakat Tangsel. "Tentunya dengan regulasi, sinkronisasi, dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk mewujudkan TOD," singkatnya. (mol/esa)

Sumber: