LRT Bakal Tembus Hingga Setu

LRT Bakal Tembus Hingga Setu

SETU-Moda transportasi massal di Kota Tangsel akan makin variatif. Ini menyusul rencana operasional jalur Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodetabek pada 2021. Rencananya, moda transportasi massal ini, tembus hingga kawasan Kecamatan Setu. Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel, Purnama Wijaya, dua pekan lalu pihaknya sudah mendapatkan sosialisasi dari tim konsultan pusat terkait pembangunan jalur LRT. Saat itu, kata dia, pihaknya diberitahukan rencana jalur yang dibuat pusat. "Nanti jalurnya dibuat di media jalan. Kemarin juga kita diinformasikan, saat pembangunan nanti jalan akan terpakai 5 meter dambil dari sebelah kiri dan kanan," katanya, kepada Tangerang Ekspres, di ruang kerjanya, kemarin. Kondisi saat pembangunan itu, kata Purnama, masih menjadi pembahasan di internal perhubungan. Sebab, bisa dibayangkan jika di jalur yang dibangun LRT badan jalannya termakan sebagian. Terutama, di Jalan Ir.H Juanda, Ciputat, saat ini saja, kata Purnama, jalan itu sudah cukup padat. "Dengan kondisi sekarang saja cukup padat, bagaimana kalau nanti ada pembangunan. Tapi, itu kan udah keputusan pusat, dan sudah disosialisasikan ke OPD," katanya. Jika sudah disosialisasikan, kata Purnama, dipastikan rencana pembangunan itu bakal terwujud. Namun, kepastiannya ada di pusat. "Informasinya, 2020 proyek dimulai," ucapnya. Di tempat sama, Kepala Bidang (Kabid) Angkutan pada Dishub Kota Tangsel, Muhammad Syaiful menambahkan, rapat kemarin dilakukan oleh konsultan yang melakukan feasibility study (FS). Artinya, kata dia, konsultan melakukan studi untuk menentukan keefektifan LRT dilihat dari berbagai aspek. "Tapi, LRT ini sebagai solusi kemacetan di jalaln-jalan yang sekarang mengalami titik jenuh tinggi. Contoh, jalan Juanda Ciputat. Selain itu, ini juga sebagai feeder pengumpan dan untuk pengalihan masyarakat dalam menggunakan angkutan," jelasnya. Namun begitu, dalam rapat kemarin, kata Syaiful, pihaknya sudah mendapatkan gambaran jalur yang akan dilintasi LRT. Rencananya jalurnya akan dimulai dari Stasiun Lebak Bulu, Jakarta. Dari situ kemudian dilanjurkan hingga ke pasar Ciputat. "Tahap satu itu dari Ciputat-Jurang Mangu-Bintaro-Jombang," katanya. Akan tetapi, jalur itu belum pasti. Artinya, ada beberapa opsi pilihan jalur yang akan dilintasi. Seperti, pasar Ciputat-Sudimara-Bintaro-Jombang, Pasar Ciputat-Pacuan Kuda-Unpam dan jalur lain. "Nanti tahap pertama dibuat jalur (seperti huruf-Y). Kebanyakan memakai ruang milik jalan atau daerah milik jalan. Jadi, hanya beberapa saja pembebasan lahannya," terangnya. Saat ini, jalur itu masih dalam tahap rencana. Termasuk, rencana keberadaan stasiun yang tengah dikaji. Dalam hal pembangunan stasiun ini, Syaiful mengungkapkan, pihaknya meminta agar benar-benar dikaji load-vectornya, dalam hal ini kesesuaian dengan lalu lintas orang di area stasiun itu. Tujuannya agar, stasiun tersebut benar-benar berfungsi dan bermanfaat bagi warga. "Jalurnya masih progres pematangan. Tapi, setelah selesai nanti jalurnya jadi loop (jalur melingkar, red) sapai ke wilayah Setu," papar Syaiful. Sebagai informasi, pemerintah pusat telah melakukan tahap awal pembangunan LRT Jabodetabek. Rencananya, LRT beroperasi pada 2021. ”Kami akan lakukan penyelesaian tes sarana dan tes konstruksi secara bersamaan,” tutur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat menyaksikan pengangkatan kereta LRT Jabodetabek, Minggu (13/10). Uji coba LRT dilakukan secara bertahap dan detail selama satu tahun. Pasca-kereta dinaikkan ke jalur LRT, tahap selanjutnya akan dilakukan tes dinamis yang dijadwalkan mulai 18 Oktober nanti. Kereta yang kemarin diangkat merupakan buatan pabrik PT INKA (Persero) di Madiun, Jawa Timur. Budi menyatakan bahwa 60 persen komponen keretanya adalah produk dalam negeri. Nantinya, total kereta yang nantinya beroperasi ada 31 kereta LRT. Kereta LRT dapat menampung 1.308 orang jika dalam keadaan padat. Sedangkan pada kondisi normal bisa digunakan  740 orang. Rata-rata headway atau waktu tunggu penumpang selama 2-3 menit di setiap stasiun. Progres pembangunan LRT Jabodebek hingga hari ini sudah mencapai 66,13 persen.  Dengan rincian untuk Lintas Cawang-Cibubur 85.73 persen,  Lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 56.10 persen, dan Lintas Cawang-Bekasi Timur 59.52 persen.  Diprediksi pembangunan ketiga Lintas akan selesai pada tahun 2020 dan sudah operasional tahun 2021. (jpg/esa)

Sumber: