Polisi Sita Alat Tajam dan Atribut KNPB, Waspadai Pergerakan KKB ke Mimika
TIMIKA -- Jajaran Polres Mimika dan Brimob Batalyon B Polda Papua di Timika beserta pasukan satgas khusus di wilayah itu agar mewaspadai pergerakan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Sebab, ada kelompok bersenjata di daerah perdalaman yang sudah mengarah ke Timika. "Jadi, jangan pernah lengah," kata Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Paulus Waterpauw seperti dilansir republika.co, Senin (14/10). Kapolda bersama Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab pekan lalu mengunjungi Distrik Tembagapura yang menjadi lokasi pertambangan PT Freeport Indonesia. Paulus mengatakan kunjungannya ke Distrik Tembagapura itu guna mengecek kekuatan personel Polri dan TNI yang mengamankan area sekitar pertambangan PT Freeport. Pengamanan mulai dari Pos Waa-Banti, Kimbeli, Mile 66 (dijaga oleh Satgas Nemangkawi/Brimob), Mile 64, dan Mile 50 (dijaga oleh Satgas TNI). Khusus di area pertambangan Freeport, kini disiagakan lebih dari 800 personel Brimob yang tergabung dalam Satgas Amole. Selain itu, di-back-up oleh Satgas Nemangkawi, baik itu Satgas Aman Nusa maupun Satgas Semak Belukar TNI. Kendati menemukan banyak keterbatasan dan hambatan yang dihadapi personel di pos-pos tersebut, Kapolda mengapresiasi dedikasi dan motivasi para personel untuk mengamankan wilayah itu dari gangguan oleh KKB. Kapolda menegaskan bahwa kehadiran personel Polri dan TNI di wilayah-wilayah yang rawan itu dalam rangka menciptakan situasi yang aman dan kondusif. "Anggota harus bisa membedakan mana orang biasa dan mana orang luar biasa," imbau Paulus. Kapolda juga meminta para komandan pasukan satgas khusus maupun BKO dari berbagai polda agar selalu mengingatkan anggotanya dalam hal disiplin. Khususnya, agar tetap memperhatikan body system serta tidak boleh bepergian sendiri sehingga tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan anggota tersebut. Pengamanan di wilayah Papua, kata Paulus, makin ditingkatkan menyusul terjadinya serangkaian aksi kekerasan. Atribut KNPB Sementara itu, aparat Polres Mimika menyita ratusan anak panah, busur, kampak, parang dan alat-alat tajam lainnya serta sejumlah atribut Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Penyitaan dilakukan di sebuah rumah di Benglap Kelurahan Karang Senang SP3, samping SMP Negeri 4 Mimika, Papua, Senin (14/10). Waka Polres Mimika Komisaris Polisi I Nyoman Punia mengatakan penyitaan alat tajam dan atribut KNPB dari sebuah bangunan yang diduga sebagai markas KNPB Timika itu berkat laporan dari masyarakat. "Kami masih mendalami apakah bangunan itu markas KNPB atau tidak," kata dia di Timika, kemarin. "Yang jelas berdasarkan laporan dari masyarakat, di lokasi itu sering orang berkumpul. Saat kami merazia ke sana, kami menemukan busur dan anak panah, alat-alat tajam maupun atribut-atribut bercorak bintang kejora," kata Nyoman. Ia mengatakan kegiatan razia tersebut melibatkan semua unsur Polres Mimika ditambah personel Brimob BKO dari Polda Kalimantan Barat, Polda Kalimantan Selatan dan Polda Gorontalo yang tergabung dalam Satuan Tugas Aman Nusa. "Dalam rangka menciptakan situasi kamtibmas yang aman, kondusif dan damai di Mimika, kami akan terus melakukan patroli dialogis ke semua wilayah di Kota Timika dan sekitarnya," kata dia. "Patroli ini melibatkan semua unsur, termasuk rekan-rekan Brimob BKO Satgas Aman Nusa sebagaimana petunjuk Bapak Kapolda Papua," kata Kompol Nyoman. Menurut dia, saat razia di Karang Senang SP3 itu, polisi juga mengamankan tiga orang warga yang diduga sebagai simpatisan KNPB untuk dimintai keterangan. Adapun sejumlah alat tajam yang disita polisi saat razia berlangsung yaitu anak panah 115 pucuk, 22 pucuk busur panah, satu kampak, dua parang dan dua senapan angin. Selain itu juga ikut disita dua buah topi berlogo bintang berwarna merah, sejumlah baju dan celana loreng anggota pengamanan KNPB serta sebuah papan bergambar bintang kejora. Di sisi kiri bangunan seluas 8 x 8 meter persegi itu berdiri gedung SMP Negeri 4 Mimika. "Saat kami masuk ke sana, penghuninya sudah kabur semua. Sebelum masuk ke tempat itu, terdapat dua pos pantau atau pos intai di bagian depan. Pos-pos itu sudah kami robohkan," ujar salah seorang anggota Polres Mimika.(rep)
Sumber: