Kekeringan Belum Darurat

Kekeringan Belum Darurat

TIGARAKSA-Hingga bulan ini, masih berlangsung musim kemarau. Belum ada tanda-tanda akan turun hujan. Warga di 10 kecamatan mengalami krisis air bersih dan harus dipasok dari Pemkab Tangerang. Bupati Tangerang, A. Zaki Iskandar mengatakan, sudah memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyuplai kebutuhan air bersih warga. Sebab, dampak kemarau panjang makin meluas. Tentu, dibutuhkan respons cepat. “Seluruh OPD terkait dalam penanganan kemarau panjang ini harus segera konsentrasi. Mudah-mudahan ada peningkatan curah hujan sesuai prediksi dari BMKG pada Oktober ini. Hal ini tentu yang kita harapkan,” ujarnya di Lapangan Mualana Yudha Negara usai menjadi pembina apel, Senin (7/10). Zaki menuturkan, semua upaya untuk menangani kekeringan akibat musim kemarau panjang sudah dilakukan. Termasuk menggelar salat istisqa bersama warga dan seluruh elemen dalam berbagai kesempatan maupun yang diselenggarakan badan usaha milik daerah (BUMD). Namun, ia menyebutkan, status kekeringan dalam level siaga. Belum meningkat menjadi darurat. Sebab, masih ditemukan adanya sumur tanah maupun sumur bor masih mengeluarkan air. Walaupun, permintaan akan air bersih sudah meluas. “Belum ada peningkatan status. Karena, titik-titik airnya masih tersedia walaupun sekarang sangat terbatas sekali. Memang kedepan optimalisasi dan rehabilitasi saluran air terutama situ dan danau yang kita prioritaskan,” jelasnya. Sementara, Kepala Sub Bidang (Kasubid) Data dan Pengembangan Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Dearah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Henry D Manuhutu mengatakan, permintaan air bersih masih dalam 11 kecamatan. Hanya saja jumlah desa dan kelurahan yang bertambah. Diantaranya, Kecamatan Tigaraksa, Curug, Legok, Pagedangan, Panongan, Kresek, Teluknaga, Kosambi dan Mauk. Adapun jumlah kelurahan/desa yang mengalami kekeringan sudah bertambah dari awal mula sekira 15 saat ini sudah 18 kelurahan/desa. Namun, Henry menuturkan, angka pasti jumlah kecamatan yang mengalami kekeringan tercecer di beberapa dinas dan lembaga yang menyalurkan air bersih. Karenanya, ia sudah mengirimkan surat kepada seluruh camat untuk melaporkan desa dan keluruhan yang mengalami kekeringan. “Senin ini (kemarin) terakhir pihak kecamatan mengirimkan datanya kepada kita. Kalau tidak ada, nanti kita turun ke lapangan secara langsung untuk melakukan survei. Data kekeringan tercecer karena banyak yang mengirimkan bantuan. Kita rapikan ini untuk mendapat gambaran jelas peta kekeringan di Kabupaten Tangerang,” tutupnya. (mg-10)

Sumber: