Kondisi SDN Nambo Memprihatinkan, Jumlah Murid Terus Merosot

Kondisi SDN Nambo Memprihatinkan, Jumlah Murid Terus Merosot

KRESEK – Prihatin itulah yang akan muncul dibenak siapa saja, tatkala melihat kondisi SDN Nambo, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang. Bahkan 100 siswa dihantui rasa takut, karena kondisi bangunan sekolah banyak rusak. Gedung yang berada tepat Desa Nambo tersebut kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Bahkan, sudah tidak layak lagi digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Kondisi gedung terlihat rapuh, dan bisa ambruk sewaktu-waktu. Banyak orangtua siswa yang merasa cemas saat anak-anaknya belajar di gedung tersebut. Tidak sedikit siswa SDN Nambo yang akhirnya memilih pindah sekolah. Bahkan saat penerimaan siswa baru, siswa yang mendaftar sekolah sepi. Akhirnya, sekolah pun kekurangan murid. Kepala SDN Nambo, Tatang Hidayat mengatakan, ada sebanyak 100 siswa yang saat ini tercatat sebagai anak didiknya. Kata Tatang, saat ini jumlah siswa kelas satu hanya 13 orang, siswa kelas dua hanya 14 orang, kelas tiga terdapat 18 orang. Untuk siswa kelas empat terdapat 18 orang, siswa kelas lima terdapat 18 orang, sedangkan siswa kelas enam terdapat 19 orang. "Wali murid juga banyak yang mengeluhkan kondisi gedung kurang nyaman. Kita jadi kekurangan murid. Dari 150 siswa, sekarang hanya 100 siswa," ujar Tatang, yang juga Ketua Bapopsi Kecamatan Kresek, yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa (20/8). Setiap tahun ajaran baru, kata dia, jika banyak sekolah merasa senang karena akan mendapatkan banyak murid baru, SDN Nambo justru was-was siswanya pindah atau tidak mendaftarkan di sekolah tersebut. "Setiap tahun ajaran baru, problem kami adalah kekurangan murid. Kami ingin meminta kejelasan dari Dinas Pendidikan agar sekolah kami dibangun, sehingga kami mampu bersaing mendapatkan siswa baru," tukasnya. Tatang menambahkan, banyak siswa yang sudah tertimpa plafon gedung saat tengah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Bahkan keramik yang rusak menghasilkan debu yang membuat dada cukup sesak. "Memang sangat bahaya, belajar dalam kondisi yang tidak nyaman di dalam gedung seperti ini. Plafonnya banyak yang ambruk, siswa pernah tertimpa saat belajar. Inilah kesedihan kami," sebut Tatang. Ia menuding Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang kurang peka dengan kondisi siswa SDN Nambo yang mempertaruhkan nyawanya agar bisa tetap belajar dan tidak tertinggal kelas. "Proses belajar mengajar di ruang kelas jadi selalu dihantui kecemasan. Para anak didik dan guru selalu khawatir, karena bisa saja bangunan akan rubuh dan menimpa mereka semua. Kami minta gedung kami diperbaiki," tandasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Syafullah, ketika diminta komentarnya terkait masih terdapat bangunan SDN yang rusak di Kabupaten Tangerang. Ia berkata bangunan SDN yang rusak akan menjadi perhatian dinas yang dipimpinnya. “Insya Allah SDN yang rusak akan jadi perhatian kami,” tegas Syafullah, melalui pesan singkatnya. (mas)

Sumber: