Warga Keluhkan Kinerja ASN, Bupati: Tidak Boleh Menyerah

Warga Keluhkan Kinerja ASN, Bupati: Tidak Boleh Menyerah

TIGARAKSA – Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar memberikan motivasi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tetap semangat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mengingat, banyaknya laporan disampaikan masyarakat kepada dirinya secara langsung melalui sambungan pesan seluler. Hal ini, disampaikan Bupati saat menjadi pembina apel rutin di Lapangan Maulana Yudha Negara, Senin (5/8). “Melihat beberapa kejadian kali ini, ada gempa, orang pada berhamburan keluar mall. Bubar semua. Tiba-tiba malam Senin orang baralik (kembali-red) lagi ke mall, penuh dimana-mana, gagara (sebab-red) mati lampu. Waktu gempa, BMKG sudah memberikan informasi, masih juga diomelin. Kemarin listrik mati, PLN sudah memberikan berbagai macam informasi, masih juga diomelin. Sama, Pemkab Tangerang juga kalau bisa tiap hari diomelin sama masyarakat,” ucap Zaki, saat memberikan amanah. Kata Zaki, hal ini merupakan fenomena masyarakat di era digital dimana pintu terhadap akses informasi terbuka lebar. Serta, lanjut dia, tuntutan terhadap pelayanan publik menjadi skala prioritas kebutuhan warga. Dimana, ungkap Zaki, kebutuhan pelayanan tidak mengenal batas waktu, situasi dan kondisi yang sedang berkembang. “Listrik mati saja yang diomelin bupati. Udah tahu sinyal handphone juga mati semuanya. Saya baru baca WahtsApp (WA) subuh tadi, baru pada masuk. Terdapat laporan kami warga Kabupaten Tangerang mengalami mati lampu. Warga panik banyak yang sakit. Masuk lagi, 30 menit kemudian. langsung dengan kata-kata balas dong WA saya. Tidak lama masuk lagi pesan WA. Ini bupati buta apa? budeg tidak dengerin rakyatnya. Saya jawab WA saya juga baru nyala pak,” jelasnya. Lanjutnya, padahal pemadaman terjdai se-Jabodetabek, Banten hingga Jawa Barat, namun masyarakat tidak memperdulikan dan tetap menuntut pelayanan terbaik. “Bukan komplainnya yang saya keluhkan, tidak sama sekali. Tapi yang ingin saya beritahu disini kita tidak boleh menyerah, sama urusan-urusan protes, aspirasi dan keluhan masyarakat,” tegas Zaki. Menurut Zaki, poin selaku ASN berada pada upaya pegawai sebagai abdi negara untuk terus mengusahakan memberikan pelayanan terbaik. Walaupun secara situasi dan kondisi tidak memungkinkan pegawai untuk melayani. “Blanko abis. Kadis, kasi diomelin sampai bupati juga ikut diomelin. Tapi tetap pada prinsipnya kita berupaya kepada masyarakat, betul blanko KTP elektronik habis, kita informasikan secara luas. Dan kita upayakan melalui surat keterangan,” tegas Zaki. Sampah berantakan, kita upayakan diangkat. Macet dimana-mana, dishub dan satpol pp bantu urai macet. Jauh lebih penting ada upaya dari Pemda. “Yang konyol lagi, kalau media online. Tidak peduli mau Sabtu mau Minggu subuh, ngirim berita atuh ngirim bae, urang maca geh henteu, kadang-kadang hapusan bae, bodo los, atuh beritana timana-mana, lain berita Kabupaten Tangerang (kirim berita langsung kirim saja ke saya. Saya membaca saja tidak, terkadang saya langsung hapus saja karena beritanya bukan perihal berita Kabupaten Tangerang),” ungkap Zaki. Bupati meminta, kepala dinas yang baru wajib memahami, mendalami informasi yang ada di setiap dinas masing-masing. Kemudian memberikan opsi-opsi jalan keluar, agar masalah terutama melayani masyarakat dapat teratasi. Serta wajib melayani masyarakat dengan sepenuh hati. (mg-10/mas)

Sumber: