Darah Gratis Buat Warga Tangsel

Darah Gratis Buat Warga Tangsel

SERPONG-Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengungkapkan pengolahan darah di Kota Tangsel gratis untuk masyarakat Tangsel, hal tersebut diungkapkan Walikota saat halal bihalal di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Tangsel, Serpong, Minggu (30/6). Airin menjelaskan, Tangsel telah memiliki Perwal Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pembebasan Biaya Operasional pengolahan darah atau yang dikenal dengan darah gratis. “Di Tangsel sudah ada kebijakan pengolahan darah ditanggung oleh APBD Tangsel. Sehingga, masyarakat yang memiliki KTP Tangsel, silakan datang ke PMI, dan pembiayaan ditanggung oleh PMI Tangsel. Karena PMI akan mengklaim ke Dinas Kesehatan,” ungkapnya. Airin meminta kepada hadirin yang datang ke halal bihalal untuk menyampaikan terkait pengolahan darah gratis ini. “Tolong sampaikan kepada masyarakat Tangsel yang memiliki KTP Tangsel, darah di Tangsel gratis,” jelasnya. Tidak hanya mengingatkan akan darah gratis, Airin pun meminta kepada masyarakat Tangsel yang belum memiliki BPJS Kesehatan untuk segera membuatnya. “Bagi masyarakat Tangsel yang tidak mampu BPJS Kesehatan ditanggung oleh Pemkot Tangsel, lakukan verifikasi data datang ke dinas kesehatan untuk mendapatkan itu,” katanya. Airin juga mengaku senang dengan peningkatan fasilitas yang saat ini dimiliki kantor UDD PMI Tangsel. Dia berharap, dengan peningkatan fasilitas dan layanan darah di Kota Tangsel, juga berimbas kepada program kegiatan kemanusiaan yang lebih baik. “Saya berterima kasih kepada UTD, Pengurus PMI, Kota Tangsel yang telah kompak untuk memiliki komitmen yang sama, visi yang sama memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” katanya. Airin juga mengingatkan PMI Kota Tangsel, untuk lebih berkiprah dan membuat program kegiatan kemanusiaan yang lebih baik, dengan banyak melibatkan masyarakat dan pegiat kemanusiaan. “Bukan hanya pada penyediaan darah saja. Tapi, bagaimana aktivasi dari KSR, korps sukarela, PMR dari markas PMI juga harus berkiprah dan memberikan program kegiatan kemanusiaan yang lebih baik lagi. Kaderisasi PMR, kunci dari organisasi palang merah sendiri di Tangsel,” ucapnya. Sementara, Kepala unit donor darah Kota Tangerang Selatan, Suhara Manullang mengaku, terjadi peningkatan kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya, yang dilakukan di markas PMI. “Sekarang naik 200 sampai 300 persen, biasanya 10 orang sehari sekarang sampai 30 orang sehari, bersyukurnya akhir pekan lebih ramai lagi, dari jumlah itu,” ungkap Suhara. Diungkapkan Suhara, hal itu berkaitan juga dengan peningkatan fasilitas berupa ruang donor darah yang lengkap dan nyaman. Sehingga membuat pendonor betah. Serta sistem pengelolaan yang didukung peralatan tercanggih. Sementara, Plt Kepala Dinas kesehatan Kota Tangsel, Deden Deni menegaskan, pengolahan darah di Kota Tangsel telah gratis sejak tahun 2018. Dia berharap, masyarakat Kota Tangsel, bisa memanfaatkan layanan pengelolan darah gratis secara maksimal. Diakui Deden saat ini, masih banyak masyarakat Kota Tangsel, yang belum mengetahui adanya layanan pengelolaan darah gratis bagi warga ber-KTP Tangsel. “Tahun lalu anggaran kita sebesar Rp5 miliar untuk program ini, tahun ini menjadi Rp2,2 miliar. Karena berdasarkan hasil evaluasi penyerapan tidak sebesar itu. Akhirznya tahun ini kita tetapkan 2,2 miliar. Maka kami berupaya masyarakat Tangsel mengetahui program ini ,” katanya. Saat ini, tercatat ada 17 RS Swasta yang telah bekerjasama dengan Dinas kesehatan dan PMI Kota Tangsel, dalam pemanfaatan darah gratis bagi warga Tangsel. “Ada 17 RS yang ter-MoU, ini kita dorong agar semua RS bekerja sama dengan kita,” singkatnya. (hms/esa)

Sumber: