Bapenda Jemput Bola Layani Wajib Pajak

Bapenda Jemput Bola Layani Wajib Pajak

TIGARAKSA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terus menggenjot penerimaan pajak daerah. Pembangunan di Kabupaten Tangerang sepenuhnya masih menggantungkan dari pajak daerah. Pajak daerah Kabupaten Tangerang merupakan menyumbang 64 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dari sembilan pajak daerah yang ada yang terdapat di Kabupaten Tangerang, ternyata Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan andalan Pemerintah Kabupaten Tangerang selain pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan pajak restoran. "Kita terus gali potensi daerah melalui pajak bumi dan bangunan, selain pajak-pajak lainnya untuk mendongkrak penghasilan asli daerah," ungkap Somaatmaja, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Tangerang. Lanjut Soma, Salah satu upaya membangun kesadaran pembayaran PBB di masyarakat adalah dengan cara pelayanan PBB keliling di setiap desa/ kelurahan yang saat ini baru dimulai sampai tiga bulan ke depan. Layanan ini berbentuk mobil keliling yang dioperasikana oleh Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang dan Bank BJB sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. "Selain menjemput bola, kita pun sudah memiliki inovasi pembayaran PBB ini juga bisa dilakukan di kantor-kantor Cabang Bank BJB di seluruh Indonesia, Gerai Alfamart dan Indomaret, ATM dan Kantor Pos di seluruh Indonesia," jelas Soma, yang juga mantan Kadiskominfo dan Disporabudpar Kabupaten Tangeang. Sementara itu, Kepala Bidang PBB dan BPHTB, Bapenda Kabupaten Tanggerang, Dwi Chandra Budiman, menambahkan pendapatan asli daerah Kabupaten Tangerang merupakan spirit pembangunan yang menggeliat di Kabupaten Tangerang khususnya di sektor PBB dan BPHTB. "Pajak merupakan potensi untuk membangun daerah, untuk itu kita terus melayani masyarakat dengan senang hati dan nantinya bermuara kepada kepentingan rakyat," ungkap Dwi, yang ditemui di ruang kerjanya. Kedepan sedang dibuka kemungkinan pembayaran PBB melalui e-commerce seperti Bukalapak. Semoga berbagai cara pembayaran ini dapat memudahkan masyarakat untuk melunasi kewajibannya sekaligus menjaga asetnya. "Ini terobosan baru dari kami, sehingga memudahkan masyarakatnya dalam membayar pajak mengikuti tren induatri 4.0," tutup Dwi, yang mampu menembus target PBB tahun 2018 sebesar 122,77 persen. (din/mas)

Sumber: