Masyarakat Diminta Berlapang Dada, Terkait Hasil Putusan MK

Masyarakat Diminta Berlapang Dada, Terkait Hasil Putusan MK

TANGERANG – Jelang putusan MK terkait hasil Pilpres, warga Kota Tangerang memperkuat kerukunan melalui halal bihalal. Acara yang digagas pemkot Tangerang di Taman Elektrik dihadiri ribuan masyarakat, tokoh agama, ASN, Polri dan TNI, Rabu (26/6). Tampak hadir Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Adbul Karim, Dandim 0506 Tangerang Letkol Inf. Faisol Izudin Karimi, Ketua DPRD Kota Tangerang Suparmi, Ketua MUI Kota Tangerang KH Edi Junaedi. Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, melalui kegiatan tersebut masyarakat dengan pejabat pemkot, Kepolisian dan TNI dapat berbaur untuk menjaga silaturahmi serta membangun kebersamaan. "Momuntum ini sangat bagus, karena setelah idul fitri kita masih bisa berkumpul bersama tanpa ada jarak dan batasan. Makanya saya bikin seperti ini untuk bisa berbaur, bisa duduk bersama dengan masyarakat Kota Tangerang,"ujarnya. Pada kesempatan itu, walikota mengajak seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk saling bersatu dalam bingkai perbedaan. "Jadi, walaupun besok ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK), masyarakat bisa berlapang dada. Yang nenang jangan jumawa yang kalah jangan bersedih hati, tetap kita bersatu untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi," imbuh Arief. Arif memastikan, masyarakat Kota Tangerang tidak akan ada yang berangkat ke gedung MK di Jakarta. Dengan adanya halal bihalal ini, untuk mempersatukan kembali perbedaan pada saat Pemilu. "Jangan sampai perbedaan itu menjadi sebuah permusuhan, makanya saya mengadakan halal bihalal ini untuk menyatukan kembali perbedaan. Saya yakin warga saya tidak akan ada yang jalan ke Jakarta,"ungkapnya. Sebagai bentuk kebersamaan dalam kegiatan halal bihalal, masyarakat, pegawai, serta anggota Polri dan TNI membawa makanan dalam rantang. Hal itu dilakukan untuk menghidupkan kembali budaya rantangan saat berkumpul. "Nah, tadi lihatkan pada bawa rantang. Saya sengaja meminta untuk membawa rantang, karena saya ingin menghidupkan kembali budaya rantangan. Dengan cara ini, kebersamaan akan lebih terasa dan lebih akrab,"paparnya. Terpisah Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Abdul Karim menjelaskan, jelang putusan MK, Polrestro menyiapkan 300 personel gabungan dengan TNI. Dimana setiap wilayah di Kota Tangerang akan dilakukan penjagaan dan penyekatan agar tidak ada warga Kota Tangerang berangkat ke Jakarta. "Untuk keamanan, kami menyiapkan 300 personel gabungan. Sistem pengamanannya sama seperti yang sebelumnya, dimana akan dilakukan penyekatan dan pencegahan warga Kota Tangerang untuk berangkat ke Jakarta,"tuturnya. Abdul mengungkapkan, kegiatan halal bihalal yang dilakukan Pemkot Tangerang salah satu antisipasi dan pencegahan masyarakat untuk berangkat ke Jakarta. Ia menilai cara tersebut bisa membangun kebersamaan masyarakat Kota Tangerang untuk tidak terpecah. "Kegiatan ini ini salah satu bukti, bahwa masyarakat Kota Tangerang tidak mudah terprovokasi. Saya mengingatkan jangan sampai ada warga Kota Tangerang berangkat ke Jakarta mendengar keputusan MK," tutupnya. (mg-9)

Sumber: