MAUK – Desa Banyu Asih, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang belum maksimal dalam menyerap anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) 2018. Hal tersebut, berdasarkan hasil tim monitoring dan evaluasi (monev) dana desa Pemerintah Kecamatan Mauk pada awal pekan ini. Dengan begitu, tim monev terus memantau progres realisasi yang dilaksanakan pemerintah desa tersebut. Nina Herlina, Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Kecamatan Mauk mengakui, nilai APBDes Banyu Asih, yang belum terserap denga baik hingga ratusan juta rupiah. Ia membeberkan, Desa Banyu Asih belum menyelesaikan kegiatan pembinaan masyarakat dalam pengembangan budaya hidup bersih dan sehat, dengan anggaran Rp57 juta. Kegiatan pembinaan ketentraman dan ketertiban, dengan anggaran Rp126 juta. Pengadaan kendaraan operasional roda empat, dengan anggaran Rp215 juta. Lalu, pengadaan kendaraan operasional roda dua, dengan anggaran Rp19 juta. Selain Pemerintah Desa Banyu Asih, ia menambahkan, Pemerintah Desa Gunung Sari, juga belum menyerap APBDes 2018 dengan baik. Pasalnya, ratusan juta uang belum termanfaatkan. Sebab, Pemerintah Desa Gung Sari, belum menyelesaikan proyek pembangunan, diantaranya pembangunan paving blok jalan antara RT 03/01 dan 03/01, senilai Rp50 juta. Lalu, Pembangunan paving blok jalan RT 09/02, senilai Rp15 juta. Pembangunan paving blok jalan RT 14/03, senilaiRp18 juta. Pembangunan paving blok jalan RT 15/04, senilai 93 juta. Pembangunan paving blok jalan RT 16/04, senilai Rp60 juta. Pembangunan paving blok jalan RT 17/04, senilai Rp51 juta. Selain itu, belum merealisasikan kegiatan, seperti peningkatan kelompok perempuan senilai Rp49 juta. Kegiatan pembinaan kelompok tani senilai Rp53 juta. Kegiatan pemuda dan olahraga senilai Rp31 juta. Kegiatan tentang gizi buruk bagi balita senilai Rp29 juta. Kegiatan ketentraman dan ketertiban senilai Rp41 juta. Jadi, uang ratusan juta belum terserap dengan baik di kedua desa tersebut. “Tidak menutup-nutupi, Pemerintah Desa Banyu Asih dan Gunung Sari, juga sudah merealisasikan sejumlah proyek pembangunan, kegiatan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat,” kata wanita yang juga sebagai ketua tim monev dana desa Pemerintah Kecamatan Mauk itu. Bahkan, sambungnya, pemerintah desa yang lain, seperti Desa Tanjung Anom, Marga Mulya, Ketapang, Tegal Kunir Lor, Tegal Kunir Kidul, Kedung Dalem, Jatiwaringin, Sasak dan Mauk Barat, dapat memanfaatkan APBDes dengan baik, ungkapnya. “Sekedar untuk diketahui, proyek pembangunan yang bersumber dari APBDes ditandai dengan pemasangan papan proyek dan prasasti. Kemudian, kesesuaian rencana anggaran biaya (RAB) dengan fisik, dicek oleh Inspektorat Kabupaten Tangerang. Kegiatan monev Pemerintah Kecamatan Mauk, sebatas melihat realisasi kegiatan sudah dilaksanakan atau belum,” ujarnya. Eka Herdiyanto, Kepala Desa Banyu Asih mengakui, saat ini, sejumlah proyek pembangunan belum tuntas, namum proyek pembangunan sedang dilaksanakan. Ia berusaha menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan. “Sekarang sejumlah proyek pembangunan sedang dikerjakan,” kata Eka, saat dikonfirmasi Tangerang Ekspres, Selasa (11/12). Sementara itu, Senada dengan Eka Herdiyanto, Paruji, Kades Gunung Sari mengatakan, akan segera merealisasikan kegiatan dan proyek pembangunan yang bersumber dari APBDes Gunung Sari. “Saya berjanji akan segera menuntaskan kegiatan APBDes yang belum terserap tuntas, sebab saya akan mencalonkan kembali menjadi Kades pada pemilihan kepala desa (Pilkades) 2019 mendatang, jadi saya berusaha mengemban tugas dengan baik,” ujarnya. (mg-2/mas)
Desa Banyu Asih Tak Maksimal Serap APBDes
Rabu 12-12-2018,03:28 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :