STATUS Desmosedici sebagai motor terbaik MotoGP 2018 membuat pihak Honda penasaran untuk mengetahui rahasianya. Dan kesempatan itu terbuka saat salah satu punggawanya Jorge Lorenzo akan pindah kubu menunggangi motor Honda musim depan. Ya, Lorenzo akan bergabung Honda Repsol mulai 2019. Manajer teknik Honda Takeo Yokoyama tak sabar ingin mendengar perbandingan RC213V dengan Desmosedici. Musim ini, Honda di ambang mengamankan titel juara dunia pebalap 2018. Menyusul keunggulan 77 poin yang dipunya Marc Marquez atas rival terdekatnya, Andrea Dovizioso, dengan empat balapan tersisa. Titel itu bahkan bisa dipastikan dalam balapan kandang Honda, di MotoGP Jepang, Minggu (21/10). Marquez tinggal butuh kemenangan atau finis lebih baik daripada pebalap Ducati itu. Meski demikian, Desmosedici dianggap sebagai motor terbaik di musim ini usai Lorenzo dan Dovizioso sukses merebut masing-masing tiga kemenangan. "Lorenzo adalah seorang juara, dia sudah mengendarai banyak motor yang berbeda di masa lalu dan dia selalu cepat," ungkap Yokoyama kepada MotoGP.com. "Saya sangat penasaran mendengar (apa yang akan dia katakan) tentang keunggulan-keunggulan Ducati, apa keunggulan Honda -- karena itu adalah apa yang dia akan katakan." Yokoyama memastikan Lorenzo akan menunganggi motor yang pas untuknya. "Kami memang tidak akan membuat motor yang sepenuhnya berbeda," sambung dia. "Kami tidak akan membuat sebuah motor yang ke kanan untuk Marca dan ke kiri untuk Jorge. Tapi perbedaan kecil tidak masalah untuk kami," imbuh Yokoyama. Debut Lorenzo di atas motor Honda akan dilakukan di ujicoba di Valencia, November mendatang. Sementara itu Lorenzo, tidak memungkiri bahwa saat pertama kali bergabung Ducati ia memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk bisa meraih sukses. Kendati demikian, ketika menjajal motor balap Ducati, Desmosedici, Lorenzo baru merasakan bahwa motor balap tersebut bertentangan dengan gaya balapnya selama ini. Tak ayal, hal itu membuat kepercayaan diri Lorenzo runtuh. Ditambah lagi, Marc Marquez bersama Repsol Honda juga semakin berjaya dan tampil solid. “Motor Ducati adalah kebalikan dari saya dan itulah mengapa saya shock saat pertama kali saya mencobanya. Tapi saya bersikeras, saya selalu bisa sampai di sana (menjadi juara). Saya hidup di 125cc, kemudian di 250cc, dan juga di MotoGP. Masalahnya adalah bahwa beberapa orang mengira saya akan menjadi juara dengan Ducati di tahun pertama saya,” ungkap Lorenzo. “Selanjutnya, saya memiliki Marquez di depan, yang telah berlari bersama Honda selama lima tahun pada waktu itu. Saya pikir saya akan lebih cepat sejak awal dan tidak seperti itu. Tetapi benar juga bahwa Ducati hanya memenangkan satu gelar dalam semua sejarahnya dan itu pada tahun tertentu: mereka memiliki ban Bridgestone dan kekuatan mesin 30 daya kuda lebih dari yang lain,” pungkasnya. (apw/dtc)
Menanti Aksi Jorge Lorenzo Bareng Honda, Honda Incar Rahasia Ducati
Jumat 19-10-2018,03:14 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :