Berantas Narkoba Harus Kompak

Senin 01-10-2018,05:06 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PAMULANG-Peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang mengancam semua kalangan. Karena, targetnya tak hanya menyasar orang dewasa, melainkan hingga anak-anak dan remaja. Untuk itu, cara terbaik adalah menutup gerak peredarannya. Hal ini, tidak bisa dilakukan jika tidak ada kekompakan di semua elemen masyarakat. Hal itu disampaikan Walikota Airin Rachmi Diany saat menghadiri peluncuran program Bina Masyarakat Idaman Tangsel Bersih Narkoba (BMI-TBM) 2022, serta ikrar pelajar anti-kekerasan, anti-hoax dan anti-narkoba. Kegiatan itu, digelar Ormas Brigade Magnum Indonesia (BMI) yang fokus dalam pemberantasan narkoba. Acara kemarin, dikemas dalam bentuk apel yang dilakukan di halaman Kantor Kecamatan Pamulang, Minggu (30/9). Airin mengatakan, kegiatan itu merupakan bukti jika Kota Tangsel siap memerangi narkoba. "Untuk menuju Tangsel bersih narkoba 2022 diperlukan adanya peran aktif serta pemberdayaan seluruh komponen dan potensi dalam menghadapi keadaan darurat narkoba," ujarnya. Airin menambahkan, narkoba adalah bahaya yang sangat mengancam, semua wajib saling membantu dan berperan dalam pemberantasan narkoba khususnya di wilayah Tangsel. Karena narkoba, hampir 30 sampai 40 orang per hari meninggal dengan sia-sia. Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba saat ini menjadi masalah yang memprihatinkan dan cenderung semakin meningkat. Peredaran narkoba telah memasuki segala lapisan umur dalam masyarakat. Tidak hanya orang dewasa namun, juga anak-anak dan remaja telah terkena bahaya narkoba. "Oleh karena itu, hal ini memerlukan dukungan dari masyarakat, terutama dukungan informasi, sehingga ruang gerak para pengedar dapat dipersempit untuk kemudian dihilangkan," tambahnya. Perempuan berkerudung tersebut menjelaskan, jangan sekali-kali mencoba zat tersebut apalagi sebagai pengguna, pengedar. Atau, sebagai bandar dan membekingi kegiatan yang berhubungan dengan peredaran narkoba. Karena pelaku akan mendapatkan sanksi serta hukuman yang berat. Karena itu, narkoba wajib hukumnya untuk dijauhi dan dihindari. Ia berharap, semua pihak terkait ikut serta melakukan pencegahan peredaran narkoba. Sehingga penyalahgunaan barang haram tersebut bisa ditekan seminimal mungkin. "Tanpa sinergitas dari berbagai pihak pencegahan ini tidak mungkin bisa terlaksana," tuturnya. "Terkait anti-kekerasan, bullying dan hoax, untuk itu kita harus cerdas menggunakan internet dan informasi agar tidak mudah terprovokasi," tambah Airin. Sementara, Ketua BMI-TBN Jelly Goni mengatakan, BMI memiliki harapan untuk menjadikan Tangsel bersih dari peredaran narkoba. "Apa yang menjadi komitmen bisa dilaksanakan, yakni bisa membersihkan Tangsel dari bahaya narkoba, dan saya harap bersama pemerintah bisa bersinergi untuk mewujudkannya," ujarnya, kepada Tangerang Ekspres uasi apel siaga BMI-TBN 2022. Jelly mengajak ormas lain, khususnya penggiat anti-narkoba untuk ikut bersinergi memberantas bahaya narkoba. Termasuk pelajar ikut dilibatkan agar mereka bebas dari penyalahgunaan narkoba sehingga bisa berprestasi. Menurutnya, di Tangsel marak peredaran narkoba. Ngerinya, yang disasar dari peredaran narkoba itu adalah pelajar. Sehingga mereka harus dijaga dengan baik. "Untuk itu BMI akan melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah. Sedangkan daerah yang rawan peredaran narkoba itu ada di Pamulang dan Serpong," tuturnya. Di tempat sama, Kepala BNNK Tangsel AKBP Stince Djonso berharap, ormas lain bisa mengikuti ormas BMI yang komitmen berantas penyalahgunaan narkoba di Tangsel. "Sehingga generasi muda bisa terselamatkan dari bahaya peredaran narkoba," singkatnya. Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Tangsel Azhar Syamun Rakhmansyah mengapresiasi kegiatan itu. Ia menilai, ormas saat ini banyak yang jelas tugas kegiatannya, dan salah satunya penggiat narkoba. "Saya berharap ormas lain punya komitmen yang sama sehingga Tangsel bisa bersih narkotika 2022," ujarnya. Azhar menambahkan, saat ini ada 380 ormas yang ada di kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang tersebut namun, hanya ada 7 ormas yang konsentrasi langsung terhadap narkoba. "Saya berharap nantinya ormas itu akan bergerak di bidang apa, kalau narkoba ya narkoba, kalau sosial ya sosial dan lainnya," tuturnya. (bud/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait